Pentingnya Mengingat Mati dan Memperbanyak Amal Saleh

Kehidupan di dunia ini memiliki batas waktu yang tidak dapat dihindari. Setiap manusia akan menghadapi perpisahan dengan dunia ini saat kematian menjemput. Kematian adalah pintu yang harus dilewati oleh setiap makhluk hidup, tanpa terkecuali. Al-Qur'an menjelaskan dengan tegas bahwa setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati (QS. Āli 'Imrän/3:185). Kematian datang tanpa memandang usia, waktu, atau keadaan seseorang. Ia bisa datang saat masih bayi, kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan orang yang sudah tua renta. Tak ada yang tahu kapan dan bagaimana kematian akan menjemput. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu mengingat kematian agar kita menyadari bahwa hidup di dunia ini tidaklah abadi. Mengingat mati bukanlah untuk membuat kita takut atau merasa putus asa, tetapi untuk membuat kita lebih bijaksana dalam menjalani hidup. Dengan menyadari bahwa hidup ini sementara, kita akan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, lebih menghargai waktu yang kita miliki, dan lebih berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupan kita serta kehidupan orang-orang di sekitar kita. Salah satu cara yang dianjurkan untuk mengingat mati adalah dengan sering mengunjungi keluarga yang sedang berduka atau mengurus jenazah. Mulai dari memandikan, mengafani, menyalati, hingga menguburkan jenazah, semua itu adalah tindakan yang dapat membantu kita untuk lebih menyadari kematian dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan setelah mati. Rasulullah saw. juga mengajarkan bahwa orang yang paling cerdas adalah mereka yang banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati. Dalam sebuah hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah saw. menjawab pertanyaan seorang sahabat tentang mukmin yang paling utama dengan mengatakan bahwa yang paling baik akhlaknya adalah mukmin yang paling cerdas adalah mereka yang paling banyak mengingat mati dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati. Mengingat mati dan memperbanyak amal saleh bukanlah tindakan yang menakutkan, tetapi merupakan langkah bijak dalam menghadapi kehidupan. Dengan menyadari bahwa hidup ini fana, kita akan lebih fokus pada tujuan akhir kita, yaitu mencari keridhaan Allah dan mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah mati. Semoga kita semua dapat menjadi orang-orang yang cerdas dan bijaksana dalam menghadapi kematian dan kehidupan setelah mati.