Pentingnya Membaca dan Riset dalam Kegiatan Menulis

Sebagai seorang penulis, aktivitas menulis dapat disamakan dengan pekerjaan seorang petani yang mencangkul sawah ladangnya. Sebagaimana petani akan kehilangan energi jika tidak cukup makan dan minum, begitu pula seorang penulis akan kehabisan ide jika kurang membaca dan melakukan riset untuk bahan tulisannya. Membaca adalah cara untuk mengisi pengetahuan ke dalam otak penulis, semakin banyak membaca, semakin banyak pula bahan yang dapat ditulisnya. Dalam konteks ini, seorang penulis juga dapat disamakan dengan sebuah kendi, yaitu tempat air minum dari tanah yang dibakar. Kendi memiliki dua lubang, satu di atas untuk memasukkan air dan satu di samping untuk mengeluarkan air. Jika kendi tidak diisi, tentu tidak akan ada air yang keluar meskipun kendi itu dijungkirbalikkan. Sebaliknya, bila kendi itu penuh, digoyang sedikit saja air keluar dengan lancar. Demikian pula, ketika seorang penulis terus-menerus melakukan riset dan membaca, ia akan memiliki banyak ide yang dapat dituangkan ke dalam tulisannya. Dari perumpamaan tersebut, jelaslah betapa pentingnya membaca dan melakukan riset bagi seorang penulis. Hal ini menjadi landasan kuat dalam menunjang kualitas tulisan yang dihasilkan.