Hati yang Terluka: Sebuah Puisi

Pendahuluan: Hati yang terluka, seperti bunga yang layu, Mengalirkan air mata, mengalirkan duka, Rasa sakit yang terus-menerus, tak pernah berkesudahan, Menghantui jiwa, menghantui raga. Bagian 1: Duka yang Mendalam Duka yang mendalam, seperti badai yang datang, Menghantui hati, menghantui jiwa, Mengalirkan air mata, mengalirkan duka, Menghantui jiwa, menghantui raga. Bagian 2: Harapan yang Hilang Harapan yang hilang, seperti bintang yang padam, Menghilangkan cahaya, menghilangkan terang, Menghantui hati, menghantui jiwa, Mengalirkan air mata, mengalirkan duka. Bagian 3: Rasa Sakit yang Terus-Menerus Rasa sakit yang terus-menerus, seperti luka yang tak sembuh, Menghantui hati, menghantui jiwa, Mengalirkan air mata, mengalirkan duka, Menghantui jiwa, menghantui raga. Bagian 4: Kehilangan yang Mendalam Kehilangan yang mendalam, seperti awan yang gelap, Menghilangkan harapan, menghilangkan terang, Menghantui hati, menghantui jiwa, Mengalirkan air mata, mengalirkan duka. Kesimpulan: Hati yang terluka, seperti bunga yang layu, Mengalirkan air mata, mengalirkan duka, Rasa sakit yang terus-menerus, tak pernah berkesudahan, Menghantui jiwa, menghantui raga.