Penggunaan Huruf Kapital dalam Bahasa Indonesi

Penggunaan huruf kapital dalam bahasa Indonesia memiliki aturan yang harus diikuti dengan benar. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), huruf kapital digunakan pada awal kalimat, nama orang, tempat, dan istilah khusus. Mari kita analisis kalimat-kalimat yang diberikan: 1. "Wati suka membeli bika Ambon" - Kalimat ini salah. Nama tempat 'Ambon' harus ditulis dengan huruf kapital, menjadi 'Ambon'. 2. "Kita harus selalu menghormati Ibu dan Bapak Dosen" - Kalimat ini benar. Nama gelar 'Ibu' dan 'Bapak Dosen' menggunakan huruf kapital karena merupakan gelar yang diberikan kepada orang tua. 3. "Saya telah membaca novel Tenggelamnya Kapal van Der wijck karya HAMKA" - Kalimat ini benar. Nama novel 'Tenggelamnya Kapal van Der Wijck' menggunakan huruf kapital pada setiap kata, sesuai dengan aturan untuk judul karya sastra. 4. "\"Ibu Nana dari mana?\" tanya Wati." - Kalimat ini benar. Nama orang 'Ibu Nana' menggunakan huruf kapital pada kata 'Ibu'. 5. "Pada tahun 2005 undang-undang Guru dan Dosen sudah diresmikan" - Kalimat ini salah. Kata 'Guru dan Dosen' harus ditulis dengan huruf kapital karena merujuk pada profesi. 6. "Saksi bisu pertemuan kita adalah sungai Bengawan Solo" - Kalimat ini benar. Nama sungai 'Bengawan Solo' menggunakan huruf kapital pada kata pertama. Dengan memahami aturan penggunaan huruf kapital, kita dapat menulis dengan benar dan menghindari kesalahan dalam penulisan.