Mengurutkan Pecahan dan Persentase: Dari Terkecil Hingga Terbesar

Pecahan dan persentase adalah dua cara umum untuk mengekspresikan bagian dari suatu keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan belajar cara mengurutkan pecahan dan persentase dari yang terkecil hingga terbesar. Kita akan menggunakan contoh spesifik untuk membantu menjelaskan konsep ini. Pertama, mari kita lihat bagaimana kita dapat mengurutkan pecahan. Pecahan terkecil adalah pecahan dengan pembilang terkecil dan penyebut terbesar. Sebagai contoh, pecahan 1/10 lebih kecil daripada 3/4 karena 1 lebih kecil daripada 3 dan 10 lebih besar daripada 4. Demikian pula, pecahan 2/5 lebih kecil daripada 4/5 karena 2 lebih kecil daripada 4 meskipun penyebutnya sama. Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana kita dapat mengurutkan persentase. Persentase terkecil adalah persentase dengan nilai terkecil. Sebagai contoh, 25% lebih kecil daripada 50% karena 25 lebih kecil daripada Demikian pula, 10% lebih kecil daripada 75% meskipun keduanya memiliki pembilang yang sama. Ketika mengurutkan pecahan dan persentase, penting untuk membandingkan nilai desimalnya. Misalnya, 0,45 sama dengan 45% dan 0,85 sama dengan 85%. Oleh karena itu, kita dapat mengurutkan pecahan dan persentase dengan mengurutkan nilai desimalnya. Terakhir, mari kita lihat bagaimana kita dapat mengurutkan kombinasi pecahan dan persentase. Sebagai contoh, kita dapat mengurutkan 0,45; 0,85; 7/8; dan 78% dengan mengubah semuanya menjadi nilai desimal. Dalam hal ini, kita mendapatkan 0,45; 0,85; 0,875; dan 0,78. Dengan mengurutkan nilai desimal ini, kita dapat melihat bahwa urutan pecahan dan persentase dari yang terkecil hingga terbesar adalah 0,45; 0,78; 0,85; dan 7/8. Dalam kesimpulan, mengurutkan pecahan dan persentase memerlukan membandingkan nilai desimalnya. Dengan memahami cara mengurutkan pecahan dan persentase, kita dapat dengan mudah membandingkan dan mengurutkan nilai-nilai ini dalam berbagai konteks.