Soekarno dan Lahirnya Sila Pertama Pancasila: Sebuah Refleksi atas Kemanusiaan **

** Soekarno, sang Proklamator kemerdekaan Indonesia, adalah sosok yang visioner dan memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai luhur kemanusiaan. Dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, Soekarno menempatkan sila pertama, "Ketuhanan Yang Maha Esa", sebagai pondasi utama. Pilihan Soekarno untuk menempatkan sila ini di urutan pertama bukan tanpa alasan. Ia menyadari bahwa manusia, sebagai makhluk ciptaan Tuhan, memiliki hak dan kewajiban yang sama. Kemanusiaan, dengan segala keragamannya, harus dihormati dan dijunjung tinggi. Soekarno melihat bahwa tanpa dasar spiritual yang kuat, bangsa Indonesia akan mudah terpecah belah dan terjerumus dalam konflik. Sila pertama Pancasila menjadi penyangga moral dan spiritual bagi bangsa, mengingatkan kita akan nilai-nilai luhur yang harus dijunjung tinggi. Dalam konteks kehidupan saat ini, sila pertama Pancasila masih sangat relevan. Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi yang pesat, kita perlu kembali merenungkan makna kemanusiaan dan nilai-nilai spiritual yang menjadi dasar hidup kita. Soekarno, dengan menempatkan sila pertama Pancasila sebagai pondasi, telah memberikan warisan yang berharga bagi bangsa Indonesia. Warisan ini mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai luhur kemanusiaan dan spiritualitas dalam membangun bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera.