Mengapa "Sang Pemimpi" oleh Andrea Hirata adalah Buku yang Dibutuhkan oleh Remaj

"Sang Pemimpi" adalah novel kedua dari tetralogi Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Buku ini mengisahkan kehidupan penulis di Pulau Belitong yang dilanda kemiskinan, namun di tengah kondisi tersebut, ada tiga remaja SMA Bukan Main yang memiliki mimpi besar. Ikal, Arai, dan Jimbron adalah pemimpi-pemimpi yang berani melanjutkan sekolah hingga ke Perancis dan menjelajahi Eropa hingga ke Afrika.

Dalam bab pertama buku ini, Andrea Hirata menggambarkan betapa nakalnya Ikal, Arai, dan Jimbron yang sangat dibenci oleh Pak Mustar, wakil kepala SMA Bukan Main. Namun, berbeda halnya dengan Kepala Sekolah Pak Balia, yang menjadi cermin guru teladan. Pak Balia memberikan mimpi-mimpi kepada murid-muridnya, terutama kepada Ikal, Arai, dan Jimbron. Beliau mendorong mereka untuk menjelajahi kemegahan Eropa, menemukan keindahan budaya Perancis, dan menginjakkan kaki di Sorbonne, universitas terhebat di dunia. Dalam perjalanan mereka, mereka mengikuti jejak-jejak tokoh-tokoh besar seperti Satre, Louis Pasteur, Montesquieu, dan Voltaire.

Novel ini disajikan dengan bahasa yang cantik dan mampu menyihir pembaca. Pembaca dapat merasakan kebahagiaan, semangat, keputusasaan, dan kesedihan yang dialami oleh tokoh-tokoh dalam buku ini. Selain itu, buku ini juga menghadirkan lelucon-lelucon yang cerdas dan mengundang tawa. Andrea Hirata terbukti memiliki kecerdasan dalam mengolah kata-kata dan memiliki wawasan yang sangat luas.

Meskipun "Sang Pemimpi" merupakan buku kedua dari tetralogi Laskar Pelangi, nyaris tidak ada hubungannya dengan buku pertama. Sang Pemimpi hanya sekali menyebutkan kata Laskar Pelangi, dan keponakan yang Ikal biayai saat di Jawa tidak disebutkan sama sekali dalam buku ini. Namun, meskipun ada beberapa kekurangan tersebut, novel ini tetap menjadi buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja di negeri ini.

Buku ini memberikan motivasi dan memberi mimpi pada anak-anak yang patah semangat untuk sekolah dan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi. Selain itu, buku ini juga mengajarkan tentang ketidakmungkinan yang bisa diwujudkan dengan kerja keras. Dalam buku ini, Andrea Hirata menggambarkan betapa pentingnya memiliki mimpi dan berjuang untuk mewujudkannya.

Dengan demikian, "Sang Pemimpi" oleh Andrea Hirata adalah buku yang sangat dibutuhkan oleh remaja. Buku ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembacanya. Melalui kisah Ikal, Arai, dan Jimbron, pembaca diajak untuk percaya bahwa mimpi-mimpi besar dapat diwujudkan dengan kerja keras dan tekad yang kuat.