Keadilan dalam Pembagian Warisan dalam Islam

Islam tidak hanya mengatur masalah ibadah kepada Allah Swt., tetapi juga mengatur hubungan antara sesama manusia, termasuk dalam hal pewarisan. Keberadaan warisan menjadi bukti bahwa orang tua memiliki tanggung jawab terhadap keluarga dan keturunannya, baik dari segi rohani maupun materi. Dalam Islam, warisan atau mawaris adalah serangkaian kejadian yang mengalihkan kepemilikan harta benda dari seseorang yang meninggal dunia kepada orang yang masih hidup. Dalam masalah warisan, terdapat perdebatan di antara para ahli Fiqih, terutama dalam perbedaan perlakuan terhadap ahli waris laki-laki dan perempuan. Namun, setelah dikaji secara mendalam, keadilan menjadi kunci jawaban dalam semua aturan Islam. Hal ini terkait dengan tanggung jawab yang lebih besar yang dimiliki oleh laki-laki dalam Islam. Firman Allah Swt. dalam Surah An-Nisa' ayat 34 menyatakan bahwa laki-laki adalah pelindung bagi perempuan dan telah memberikan nafkah dari hartanya. Sejalan dengan prinsip keadilan ini, perempuan yang menikah akan mendapatkan dua bagian dari keluarganya, sedangkan suami akan mendapatkan bagian yang lebih besar. Pembagian warisan ini tergantung pada dekatnya hubungan nasab dan peran serta tanggung jawab terhadap keluarga. Dengan demikian, Islam menegaskan pentingnya keadilan dalam pembagian warisan. Dalam Islam, pembagian warisan juga memiliki tujuan yang lebih luas, yaitu untuk menjaga kestabilan ekonomi keluarga dan masyarakat. Dengan adanya pembagian yang adil, setiap anggota keluarga dapat memperoleh bagian yang sesuai dengan kebutuhan dan tanggung jawabnya. Hal ini juga mendorong solidaritas dan kerjasama antara anggota keluarga. Dalam praktiknya, pembagian warisan dalam Islam dilakukan berdasarkan aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam ilmu Fiqih. Para ahli Fiqih mempelajari dan mengajarkan ilmu Faraidh, yang membahas tentang pembagian harta waris dari seorang muslim yang meninggal. Dalam ilmu Faraidh, terdapat rumus dan perhitungan yang digunakan untuk memastikan pembagian warisan yang adil. Dalam kesimpulannya, Islam menekankan pentingnya keadilan dalam pembagian warisan. Prinsip keadilan ini tercermin dalam aturan-aturan yang telah ditetapkan dalam ilmu Fiqih. Dengan adanya pembagian yang adil, Islam mendorong terciptanya stabilitas ekonomi keluarga dan masyarakat serta memperkuat solidaritas antara anggota keluarga.