Ria, Sang Bungsu yang Berani **

Ria, si bungsu keluarga Natio, melangkah cepat menuju kantor ayahnya, Argantara Natio. Wajahnya memerah menahan amarah, matanya berkaca-kaca. Ia baru saja di-bully di sekolah, dan rasa sakit itu masih terasa menusuk hatinya. Di dalam ruangan, Ria mendapati ketiga kakaknya, Shani, Gracia, dan Feni, sudah berada di sana. Ketiganya tampak sedang berdiskusi serius dengan ayah mereka. Ria terdiam sejenak, mengamati situasi. Ia tahu, ketiga kakaknya selalu mendukungnya, dan ia berharap mereka bisa membantunya menghadapi masalah ini. "Ayah, aku ingin bicara," ucap Ria, suaranya sedikit bergetar. Argantara Natio menoleh, tatapannya penuh kasih sayang. "Ada apa, sayang?" tanyanya lembut. Ria menghela napas, lalu menceritakan kejadian yang baru saja dialaminya. Ketiga kakaknya mendengarkan dengan saksama, raut wajah mereka berubah serius. "Jangan khawatir, Ria," kata Shani, kakak pertamanya. "Kita akan bantu kamu." Gracia, kakak keduanya, menambahkan, "Kita akan bicarakan ini dengan pihak sekolah. Kamu tidak sendirian." Feni, si bungsu, memeluk Ria erat. "Aku selalu ada untukmu, Ria." Ria merasa lega mendengar kata-kata dukungan dari keluarganya. Ia tahu, dengan dukungan mereka, ia akan mampu melewati masa-masa sulit ini. Wawasan:** Kisah Ria mengingatkan kita bahwa bullying adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada korbannya. Namun, dengan dukungan keluarga dan teman, kita dapat mengatasi rasa sakit dan menemukan kekuatan untuk bangkit kembali.