Madara Uchiha: Sebuah Analisis Mendalam tentang Tujuan dan Motivasinya **

Madara Uchiha, tokoh antagonis utama dalam serial Naruto, adalah karakter yang kompleks dan penuh teka-teki. Tujuannya yang sebenarnya seringkali menjadi subjek perdebatan di antara para penggemar. Artikel ini akan menganalisis secara mendalam motivasi dan tujuan Madara, dengan fokus pada bagaimana tindakannya dipengaruhi oleh pengalaman masa lalunya dan keyakinannya tentang dunia. Motivasi Madara: * Perdamaian melalui Kekuatan: Madara percaya bahwa perdamaian sejati hanya dapat dicapai melalui kekuatan mutlak. Dia melihat dunia sebagai tempat yang penuh konflik dan percaya bahwa hanya dengan mengendalikan kekuatan yang luar biasa, seperti Rinnegan, manusia dapat mencapai perdamaian yang langgeng. * Kekecewaan terhadap Sistem: Madara kecewa dengan sistem shinobi yang ada, yang menurutnya penuh dengan ketidakadilan dan korupsi. Dia percaya bahwa sistem ini hanya menciptakan lebih banyak konflik dan penderitaan. * Kehilangan dan Trauma: Kehilangan saudaranya, Izuna, dan kekecewaan terhadap sistem shinobi, membuat Madara menjadi pribadi yang sinis dan penuh dendam. Dia percaya bahwa hanya dengan mengendalikan dunia, dia dapat mencegah tragedi seperti yang dialaminya terjadi lagi. Tujuan Madara: * Menciptakan Dunia Baru: Madara bercita-cita untuk menciptakan dunia baru di mana perdamaian dan kekuatan mutlak berdampingan. Dia percaya bahwa dengan mengendalikan kekuatan Rinnegan, dia dapat menciptakan dunia yang bebas dari konflik dan penderitaan. * Mengalahkan Hokage: Madara memiliki dendam pribadi terhadap Hokage, yang menurutnya telah gagal untuk menciptakan perdamaian sejati. Dia bertekad untuk mengalahkan Hokage dan membuktikan bahwa hanya dia yang dapat mencapai tujuannya. * Menjadi Dewa: Madara percaya bahwa dengan mengendalikan kekuatan Rinnegan, dia dapat mencapai keabadian dan menjadi dewa. Dia percaya bahwa hanya dengan menjadi dewa, dia dapat menciptakan dunia yang sempurna. Kesimpulan:** Tujuan Madara, meskipun tampak ekstrem, didasari oleh keyakinan dan pengalamannya yang mendalam. Dia percaya bahwa hanya dengan mengendalikan kekuatan mutlak, dia dapat menciptakan dunia yang lebih baik. Meskipun tindakannya penuh dengan kekerasan dan kekejaman, Madara tetap menjadi karakter yang kompleks dan menarik, yang memicu perdebatan tentang sifat perdamaian dan kekuatan. Kisahnya mengingatkan kita bahwa bahkan dalam upaya untuk mencapai tujuan mulia, jalan yang ditempuh bisa menjadi sangat berbahaya.