Pertempuran Dua Kerajaan: Kisah Ria dan Rafel **

** Gelombang laut bergemuruh, menghantam dinding kerajaan laut yang megah. Di dalam istana yang terbuat dari batu karang berkilauan, Ratu Celine, penguasa lautan, tertawa terbahak-bahak. Di hadapannya, terkurung dalam sangkar kristal, berdiri Putri Ria dan Pangeran Rafel, adik dari Ratu Shani dan Ratu Gracia, penguasa kerajaan cahaya dan kegelapan. "Berani beraninya kau menculik adik kami, Celine!" teriak Ratu Shani, matanya menyala dengan amarah. "Lihat apa yang akan kau rasakan!" Ratu Gracia, dengan kekuatan kegelapannya, menggeram, "Jika kalian membunuh mereka, aku akan membunuh kedua adikmu!" Celine, dengan senyum licik, menjawab, "Hahahahahaha! Kalian tidak akan bisa menghentikanku! Aku akan menguasai semua kerajaan!" Ratu Shani dan Ratu Gracia, dengan kekuatan gabungan mereka, menyerang kerajaan laut. Petir menyambar-nyambar, menghantam kapal-kapal perang Celine. Bayangan gelap menyelimuti lautan, menghancurkan pasukan laut. Pertempuran sengit terjadi. Ratu Shani, dengan cahaya suci, menerangi lautan, sementara Ratu Gracia, dengan kekuatan kegelapannya, menghancurkan kapal-kapal perang Celine. Namun, Celine, dengan kekuatan laut yang tak terhingga, melawan dengan gigih. Gelombang besar menghantam pasukan kerajaan cahaya dan kegelapan, menenggelamkan banyak prajurit. Di tengah pertempuran, Ria dan Rafel, dengan tekad yang kuat, berusaha melepaskan diri dari sangkar kristal. Mereka tahu, hanya mereka yang bisa menghentikan pertempuran ini. Dengan kekuatan cinta dan persaudaraan, Ria dan Rafel berhasil melepaskan diri. Mereka berteriak kepada kedua kakak mereka, "Hentikan! Kita tidak ingin kalian saling membunuh!" Mendengar teriakan adik-adik mereka, Ratu Shani dan Ratu Gracia terdiam. Mereka melihat kehancuran yang mereka ciptakan. Celine, dengan mata penuh kekecewaan, melihat Ria dan Rafel. "Kalian tidak akan menghentikan pertempuran ini!" Ria dan Rafel, dengan tekad yang kuat, berkata, "Kami akan menghentikan pertempuran ini! Kami akan menunjukkan kepada kalian bahwa cinta dan persaudaraan lebih kuat dari kekuatan apa pun!" Dengan kekuatan cinta dan persaudaraan, Ria dan Rafel berhasil menghentikan pertempuran. Ratu Shani dan Ratu Gracia, dengan air mata penyesalan, berpelukan dengan adik-adik mereka. Celine, dengan wajah penuh kekalahan, melihat Ria dan Rafel. "Kalian telah mengalahkan saya," katanya. "Kalian telah menunjukkan kepada saya bahwa cinta dan persaudaraan lebih kuat dari kekuatan apa pun." Dan begitulah, pertempuran dua kerajaan berakhir. Ria dan Rafel, dengan kekuatan cinta dan persaudaraan, telah menyelamatkan kedua kerajaan dari kehancuran.