Kebaikan Tak Terduga di Lorong Theater **

** Siang itu, mentari bersinar cerah menerangi lorong teater JKT48. Ria, adik Shani, berjalan dengan riang mengikuti kakaknya yang sedang berlatih. Langkahnya ringan, matanya berbinar melihat poster-poster para member yang menghiasi dinding. Tiba-tiba, kakinya tersandung batu kecil yang tersembunyi di balik karpet. Tubuhnya terhuyung, kepalanya membentur dinding. Darah segar mengalir dari pelipisnya. Ria terhuyung, tubuhnya terasa lemas. Olla, salah satu member JKT48 yang kebetulan lewat, melihat kejadian itu. "Ria! Kamu kenapa? Ayo, aku bantu!" tawarnya dengan suara khawatir. Ria menggeleng pelan, "Tidak apa-apa, Olla. Aku bisa sendiri." Ia berusaha bangkit, namun tubuhnya masih terasa sempoyongan. Seolah membaca pikiran Ria, Indah dan Rafel, dua member lainnya, langsung berlari menghampiri. Indah sigap menopang tubuh Ria, sementara Rafel mengambil sapu tangan dari tasnya untuk membersihkan darah yang mengalir. "Ria, kamu harus ke klinik," ujar Indah dengan nada lembut. Ria masih enggan, "Aku tidak apa-apa, kok. Hanya luka kecil." "Tidak apa-apa, Ria. Kita akan antar kamu ke klinik," kata Rafel dengan senyum hangat. Ria akhirnya luluh. Ia merasa terharu dengan perhatian dan kebaikan para member JKT48. Ia menyadari bahwa meskipun mereka sibuk dengan latihan dan kegiatan lainnya, mereka selalu siap membantu siapa pun yang membutuhkan. Di klinik, luka Ria dirawat dengan baik. Ia merasa lega dan bersyukur atas kebaikan para member JKT48. Ia menyadari bahwa di balik sorot lampu panggung, tersimpan hati yang penuh kasih dan kepedulian.