Putri Ular dan Rahasia Hutan Ajaib **

Di sebuah hutan ajaib yang tersembunyi di balik air terjun berkilauan, hiduplah seorang putri ular bernama Seraphina. Kulitnya bersisik hijau zamrud, matanya berkilauan seperti batu permata, dan rambutnya yang panjang berwarna hitam legam seperti malam. Seraphina berbeda dari putri-putri lainnya. Ia tidak tinggal di istana megah, melainkan di sebuah gua yang dihiasi kristal dan batu-batu berkilauan. Seraphina memiliki sahabat karib, seekor burung hantu bernama Luna. Luna memiliki bulu putih bersih dan mata tajam yang dapat melihat jauh ke dalam hutan. Bersama-sama, mereka menjelajahi hutan ajaib, menemukan bunga-bunga yang mengeluarkan aroma harum, dan mendengarkan bisikan angin yang membawa rahasia hutan. Suatu hari, Seraphina menemukan sebuah batu ajaib yang memancarkan cahaya keemasan. Batu itu ternyata adalah kunci untuk membuka gerbang menuju dunia manusia. Seraphina penasaran dan ingin melihat dunia di luar hutan ajaib. Namun, Luna memperingatkannya bahwa dunia manusia penuh dengan bahaya dan tidak semua orang baik hati. Seraphina tetap ingin melihat dunia manusia. Ia memutuskan untuk pergi dengan hati-hati dan berjanji untuk kembali ke hutan ajaib. Ia menggunakan batu ajaib untuk membuka gerbang dan memasuki dunia manusia. Di sana, ia bertemu dengan seorang pangeran yang baik hati bernama Tristan. Tristan terpesona oleh kecantikan Seraphina dan kebaikan hatinya. Namun, Seraphina menyadari bahwa ia tidak bisa tinggal di dunia manusia selamanya. Ia merindukan hutan ajaib dan sahabatnya, Luna. Ia juga takut bahwa orang-orang di dunia manusia akan takut padanya karena ia adalah putri ular. Dengan berat hati, Seraphina memutuskan untuk kembali ke hutan ajaib. Ia mengucapkan selamat tinggal kepada Tristan dan berjanji untuk tidak melupakannya. Seraphina kembali ke hutan ajaib dan menggunakan batu ajaib untuk menutup gerbang. Ia bersyukur karena memiliki sahabat yang setia, Luna, dan hutan ajaib yang penuh keajaiban. Pesan:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa perbedaan tidak selalu menjadi penghalang untuk bersahabat. Seraphina, meskipun berbeda dari manusia, tetap memiliki hati yang baik dan mampu berteman dengan pangeran Tristan. Cerita ini juga mengingatkan kita untuk menghargai keindahan alam dan menjaga keseimbangan antara dunia manusia dan alam.