Bagaimana Islam Melihat Keberagaman Suku dan Bangsa? Sebuah Kajian Teologis

Islam memandang keberagaman suku dan bangsa sebagai sebuah keniscayaan, sebuah realitas yang telah Allah ciptakan di muka bumi ini. Keberagaman ini bukanlah suatu hal yang perlu dipertentangkan, melainkan sebuah rahmat yang patut disyukuri dan dikelola dengan bijaksana. Pandangan Islam terhadap keberagaman suku dan bangsa ini berakar kuat dalam ajaran-ajarannya yang luhur, tercermin dalam ayat-ayat suci Al-Qur'an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW.

Makna Persaudaraan dalam Islam

Islam mengajarkan bahwa seluruh umat manusia adalah bersaudara, berasal dari satu nenek moyang, yaitu Adam dan Hawa. Al-Qur'an dengan tegas menyatakan, "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal." (QS. Al-Hujurat: 13). Ayat ini menjadi landasan utama bahwa perbedaan suku dan bangsa bukanlah alasan untuk saling berpecah belah, melainkan untuk saling mengenal, memahami, dan menjalin persaudaraan.

Keberagaman sebagai Rahmat

Keberagaman suku dan bangsa dalam pandangan Islam bukanlah sebuah cela, melainkan sebuah rahmat yang patut disyukuri. Allah SWT berfirman, "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui." (QS. Ar-Rum: 22). Ayat ini dengan indah menggambarkan bahwa perbedaan bahasa, warna kulit, dan budaya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah yang semestinya mendorong manusia untuk saling menghargai dan menghormati.

Menghargai Perbedaan, Menjaga Persatuan

Islam mengajarkan umatnya untuk hidup rukun dan damai dalam bingkai persaudaraan, meskipun hidup di tengah-tengah keberagaman. Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-orang beriman dalam hal saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, seperti satu tubuh. Jika satu anggota tubuh merasakan sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya dengan demam dan tidak bisa tidur." (HR. Bukhari dan Muslim). Hadits ini memberikan pesan yang sangat kuat tentang pentingnya persatuan dan solidaritas di antara umat Islam, tanpa memandang perbedaan suku dan bangsa.

Islam dan Semangat Toleransi

Sikap toleransi menjadi kunci penting dalam membangun harmoni di tengah-tengah keberagaman suku dan bangsa. Islam sangat menekankan pentingnya sikap toleran terhadap sesama, selama tidak melanggar prinsip-prinsip agama. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyakiti seorang mu'ahid (non-muslim yang terikat perjanjian dengan negara Islam), maka ia telah menyakitiku, dan barangsiapa yang menyakitiku, maka ia telah menyakiti Allah." (HR. At-Tabrani). Hadits ini menunjukkan betapa Islam sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, tanpa membedakan agama, suku, dan bangsa.

Keberagaman suku dan bangsa dalam pandangan Islam merupakan sebuah keniscayaan dan rahmat dari Allah SWT. Islam mengajarkan umatnya untuk hidup rukun dan damai dalam bingkai persaudaraan, saling menghargai, dan membangun sikap toleransi. Keberagaman bukanlah alasan untuk berpecah belah, melainkan sebuah kesempatan untuk saling mengenal, memahami, dan mempererat tali persaudaraan.