Dibalik Kisah Kasih di Bantarangin

Bantarangin, sebuah kerajaan yang diperintah oleh Raja Klana Sewandana dan patihnya, Bujang Ganong, terkenal sebagai monumen di desa Somoroto, kabupaten Ponorogo. Nama Bantarangin berasal dari kata "angin banter" yang menggambarkan tempat datar dengan angin yang kencang. Di Yogyakarta, ada seorang mahasiswi bernama Sri yang sedang menempuh pendidikan di jurusan seni. Sri memiliki keturunan seni dan tertarik pada keunikan seni di Indonesia. Ia memiliki keluarga yang harmonis dan dikelilingi oleh orang-orang baik. Di perkuliahan, Sri bertemu kembali dengan sahabatnya dari SMP, Dwi, yang juga tertarik pada bidang seni. Pada semester 4, Sri dan Dwi ditugaskan oleh dosennya untuk menganalisis tempat-tempat bersejarah kerajaan. Mereka membentuk kelompok dengan anggota lainnya, yaitu Ratna, Jaelani, dan Budi. Dwi sangat senang karena Jaelani, teman SMP-nya, juga ada dalam kelompok tersebut. Jaelani terkenal di universitasnya karena kegantengannya dan selalu mengikuti perkembangan style yang memiliki khas maskulinnya. Kelompok mereka berkumpul untuk mencari tempat bersejarah yang akan mereka analisis untuk tugas tersebut. Mereka mencari referensi dari berbagai sumber, termasuk internet.