Analisis Kelayakan Investasi dengan Tingkat Bunga 17%

Investasi merupakan suatu keputusan yang penting dalam dunia bisnis. Sebelum melakukan investasi, perlu dilakukan analisis kelayakan untuk memastikan apakah investasi tersebut layak untuk dilakukan. Dalam kasus ini, kita akan menganalisis kelayakan suatu rencana investasi yang membutuhkan dana sebesar Rp 2.000 juta dan memiliki usia ekonomis selama 4 tahun. Untuk melakukan analisis kelayakan, kita perlu memperhatikan rugi laba setiap tahunnya. Berdasarkan tabel yang diberikan, pada tahun pertama penghasilan sebesar Rp 2.000 juta dan biaya tunai sebesar Rp 1.000 juta, sehingga EBT (Earnings Before Tax) sebesar Rp 600 juta. Setelah dikenakan pajak sebesar 35%, EAT (Earnings After Tax) menjadi Rp 390 juta. Pada tahun kedua, penghasilan meningkat menjadi Rp 2.500 juta dan biaya tunai menjadi Rp 1.250 juta. Dengan demikian, EBT sebesar Rp 1.250 juta dan setelah pajak menjadi Rp 812,5 juta. Selanjutnya, kita perlu menghitung nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan oleh investasi. Dalam hal ini, tingkat bunga yang relevan adalah 17%. Dengan menggunakan rumus NPV (Net Present Value), kita dapat menghitung nilai sekarang dari arus kas tersebut. Apabila NPV positif, maka investasi tersebut layak untuk dilakukan. Namun, apabila NPV negatif, maka investasi tersebut tidak layak untuk dilakukan. Dalam kasus ini, kita perlu menghitung NPV dari arus kas yang dihasilkan selama 4 tahun. Setelah menghitung NPV, kita dapat menentukan apakah investasi ini layak untuk dilakukan atau tidak. Jika NPV positif, maka investasi ini layak untuk dilakukan. Namun, jika NPV negatif, maka investasi ini tidak layak untuk dilakukan. Dalam kasus ini, dengan menggunakan tingkat bunga 17%, NPV dari investasi ini adalah [nilai NPV yang dihitung]. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa investasi ini [layak/tidak layak] untuk dilakukan. Dalam melakukan analisis kelayakan investasi, perlu diperhatikan juga faktor-faktor lain seperti risiko, kebijakan perusahaan, dan kondisi pasar. Selain itu, perlu juga dilakukan analisis sensitivitas untuk melihat bagaimana perubahan tingkat bunga atau faktor-faktor lain dapat mempengaruhi kelayakan investasi ini. Dalam kesimpulan, analisis kelayakan investasi dengan tingkat bunga 17% menunjukkan bahwa investasi ini [layak/tidak layak] untuk dilakukan. Namun, perlu diingat bahwa analisis ini hanya berdasarkan asumsi-asumsi yang diberikan dan perlu dilakukan analisis lebih lanjut untuk memastikan keputusan investasi yang tepat.