Teori Struktur Ruang Kot

Pendahuluan: Teori struktur ruang kota adalah konsep yang digunakan untuk memahami pola penggunaan lahan dan perkembangan kota. Dalam artikel ini, kita akan membahas dua teori utama tentang struktur ruang kota: Teori Zona Konsentris dan Teori Sektor. Bagian: ① Teori Zona Konsentris: - Menurut teori ini, kota berkembang membentuk lima zona konsentris yang mencerminkan penggunaan lahan. - Zona 1 adalah Daerah Pusat Kegiatan (DPK/CBD) yang merupakan pusat segala kegiatan. - Zona 2 adalah Daerah Poralihan (DP) atau zona transisi yang mengalami penurunan kualitas lingkungan. - Zona 3 adalah Zona permukiman para pekerja yang bebas (ZPPB) dengan kondisi permukiman yang lebih baik. - Zona 4 adalah Zona permukiman yang lebih baik (ZPB) dengan kompleks perumahan penduduk berstatus ekonomi menengah-tinggi. - Zona 5 adalah Zona penglaju atau commuters zone, tempat tinggal penduduk yang bekerja di kota tetapi tinggal di pinggiran kota. ② Teori Sektor: - Menurut teori ini, struktur ruang kota berkembang berdasarkan sektor daripada lingkaran konsentris. - Zona 1 adalah Central Business District (CBD) dengan bangunan kantor, hotel, bank, dan pusat perbelanjaan. - Zona 2 adalah Zona daerah grosir dan manufaktur yang terhubung dengan CBD melalui transportasi dan komunikasi. - Zona 3, 4, dan 5 adalah sektor-sektor lain dalam kota dengan penggunaan lahan yang berbeda. Kesimpulan: Teori struktur ruang kota memberikan pemahaman tentang pola penggunaan lahan dan perkembangan kota. Baik teori zona konsentris maupun teori sektor memiliki kontribusi penting dalam memahami struktur ruang kota.