Mendorong Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan: Inovasi P3NK sebagai Solusi Pembiayaan Kreatif ##

Pemerintah Indonesia terus berupaya mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan melalui berbagai kebijakan baru. Salah satu inovasi terbaru adalah pengenalan mekanisme Pengelolaan Perolehan Peningkatan Nilai Kawasan (P3NK), yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2024. P3NK, yang dikenal secara internasional sebagai Land Value Capture (LVC), menawarkan cara pembiayaan alternatif yang memanfaatkan peningkatan nilai lahan sebagai akibat dari pembangunan infrastruktur di kawasan tertentu. Mekanisme ini diharapkan dapat mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta melibatkan partisipasi sektor swasta. Penerapan P3NK terbagi atas dua jenis, yakni berbasis pajak dan berbasis pembangunan. Mekanisme berbasis pajak memanfaatkan peningkatan nilai lahan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui pajak dan retribusi daerah. Sementara itu, mekanisme berbasis pembangunan menggunakan peningkatan nilai lahan untuk mendanai proyek infrastruktur baru di kawasan tersebut. Kemenko Perekonomian bersama Kementerian dan Lembaga terkait saat ini sedang menyusun petunjuk teknis implementasi P3NK. Asian Development Bank (ADB) juga turut berkontribusi dalam pengembangan pedoman teknis untuk mekanisme ini. Dengan adanya P3NK, diharapkan pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat berjalan lebih lancar dan berkelanjutan. Mekanisme ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemerataan di kawasan perkotaan. Wawasan: P3NK merupakan contoh nyata bagaimana pemerintah dapat memanfaatkan potensi sumber daya yang ada untuk mendorong pembangunan berkelanjutan. Dengan melibatkan sektor swasta dan memanfaatkan peningkatan nilai lahan, P3NK diharapkan dapat menjadi solusi pembiayaan kreatif yang efektif untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.