Analisis Harga Pokok Produksi dengan Metode Satu Selisih, Dua Selisih, dan Tiga Selisih

Dalam dunia industri garmen, menghitung harga pokok produksi adalah aspek penting yang harus diperhatikan. Perusahaan garmen yang menghasilkan kemeja pria menggunakan sistem harga pokok standar untuk menghitung harga pokok dari produk yang dihasilkannya. Dalam artikel ini, kita akan melakukan analisis harga pokok produksi dengan menggunakan metode satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih. Metode satu selisih digunakan untuk menghitung selisih antara biaya bahan baku standar dan biaya bahan baku aktual yang digunakan dalam produksi. Dalam hal ini, biaya bahan baku standar untuk menghasilkan satu potong kemeja adalah Rp 25.000. Sedangkan biaya bahan baku aktual yang digunakan adalah Rp 12.490 per meter. Jadi, selisih biaya bahan baku standar adalah Rp 25.000 - Rp 12.490 = Rp 12.510. Metode dua selisih digunakan untuk menghitung selisih antara biaya tenaga kerja standar dan biaya tenaga kerja aktual yang dikeluarkan dalam produksi. Biaya tenaga kerja standar untuk menghasilkan satu potong kemeja adalah Rp 10.000. Sedangkan biaya tenaga kerja aktual yang dikeluarkan adalah Rp 24.910.000. Jadi, selisih biaya tenaga kerja standar adalah Rp 10.000 - Rp 24.910.000 = -Rp 24.900.000. Metode tiga selisih digunakan untuk menghitung selisih antara biaya total standar dan biaya total aktual yang dikeluarkan dalam produksi. Biaya total standar untuk menghasilkan 2.500 potong kemeja adalah (Rp 25.000 + Rp 10.000) x 2.500 = Rp 75.000.000. Sedangkan biaya total aktual yang dikeluarkan adalah (Rp 12.490 + Rp 2.000) x 12.455 = Rp 77.000.000. Jadi, selisih biaya total standar dan aktual adalah Rp 75.000.000 - Rp 77.000.000 = -Rp 2.000.000. Dari analisis di atas, kita dapat melihat bahwa metode satu selisih menghasilkan selisih biaya bahan baku standar sebesar Rp 12.510, metode dua selisih menghasilkan selisih biaya tenaga kerja standar sebesar -Rp 24.900.000, dan metode tiga selisih menghasilkan selisih biaya total standar dan aktual sebesar -Rp 2.000.000. Dengan menggunakan metode-metode ini, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dalam proses produksi dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengoptimalkan biaya produksi. Dalam kesimpulan, analisis harga pokok produksi dengan metode satu selisih, dua selisih, dan tiga selisih dapat membantu perusahaan garmen dalam mengoptimalkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan memahami selisih antara biaya standar dan aktual, perusahaan dapat mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengoptimalkan biaya produksi.