Pentingnya Menjadi Teman bagi Anak Usia 14-21 Tahun dalam Proses Pendidikan

Pada fase ketiga perkembangan anak, yaitu usia 14-21 tahun, menjadi penting bagi orang tua untuk mendidik anak dengan menjadikannya teman. Pada usia ini, anak mulai memiliki insting dan mencari jati diri serta eksistensi dirinya. Oleh karena itu, orang tua perlu banyak mendengarkan anak, menghormati pendapatnya, dan mengajaknya berdiskusi sebagaimana bermuamalah dengan teman. Usia ini juga dikenal sebagai "marhalah murahagah" yang berasal dari kata Arab yang berarti lelah. Memang, mendidik anak pada usia ini sangatlah melelahkan. Anak mulai mencari perhatian dan dapat menunjukkannya dengan prestasi yang dicapai. Namun, mereka juga dapat menunjukkan perilaku aneh atau nakal. Sikap anak pada usia ini mungkin menjadi lebih kurang ajar, mereka mulai kritis dalam menyampaikan pendapat bahkan bisa melawan. Oleh karena itu, orang tua perlu bersabar dan belajar memberikan amanah yang tidak mengganggu proses belajar anak. Dalam proses pendidikan anak usia 14-21 tahun, menjadi teman bagi anak sangatlah penting. Dengan menjadi teman, orang tua dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan anak dan memahami kebutuhan serta keinginan mereka. Hal ini juga dapat membantu anak merasa lebih nyaman dan terbuka dalam berkomunikasi dengan orang tua. Selain itu, menjadi teman bagi anak juga dapat membantu orang tua memahami perkembangan anak secara lebih baik, sehingga dapat memberikan dukungan yang tepat. Namun, menjadi teman bagi anak bukan berarti orang tua harus mengabaikan peran sebagai orang tua. Orang tua tetap harus memberikan batasan dan aturan yang jelas kepada anak, serta memberikan bimbingan dan arahan yang diperlukan. Dalam menjalankan peran sebagai teman, orang tua juga harus tetap menjadi sosok yang memberikan contoh yang baik dan memberikan nilai-nilai yang positif kepada anak. Dalam kesimpulan, menjadi teman bagi anak usia 14-21 tahun sangatlah penting dalam proses pendidikan. Dengan menjadi teman, orang tua dapat membangun hubungan yang lebih dekat dengan anak, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan yang tepat. Namun, orang tua juga harus tetap menjalankan peran sebagai orang tua dengan memberikan batasan, aturan, bimbingan, dan contoh yang baik kepada anak.