Saat Ria Taklukkan Rasa Takutnya **

** Latihan di Theater JKT48 selalu penuh semangat dan keringat. Ria, salah satu member, berlatih dengan penuh dedikasi. Namun, tiba-tiba, tubuhnya lemas dan pandangannya mulai kabur. Ria pingsan! Shani, kakaknya, panik melihat Ria terkapar. Segera, ia menggendong Ria dan membawanya ke ruang istirahat. Shani mengusap lembut kening Ria, berharap adiknya segera siuman. "Ria, bangun sayang. Ria!" Sambil memanggil nama Ria, Shani terus mengusap keningnya. Mata Ria perlahan terbuka. Ia merasa pusing dan mual. "Kak, aku mau muntah," bisik Ria dengan suara lemah. Shani langsung sigap. Ia menuntun Ria ke toilet dan menemaninya. Ria pun muntah. Shani tahu, Ria harus segera dibawa ke rumah sakit. Ia khawatir adiknya kelelahan dan membutuhkan penanganan medis. Di rumah sakit, dokter memeriksa Ria. "Ria kelelahan dan kekurangan cairan," ujar dokter. "Ia perlu disuntik vitamin." Ria langsung meringis mendengar kata "suntik". Ia sangat takut dengan jarum suntik. Shani memegang erat tangan Ria, berusaha menenangkannya. "Tenang, Ria. Ini hanya sebentar kok. Kakak akan selalu ada di sampingmu." Dengan penuh kasih sayang, Shani terus menenangkan Ria. Ia berbisik kata-kata penyemangat dan mengelus lembut tangan Ria. Akhirnya, Ria pun mau disuntik. Setelah disuntik, Ria merasa lebih baik. Ia tersenyum kepada Shani, "Terima kasih, Kak. Aku sayang kamu." Shani tersenyum hangat. "Sama-sama, Ria. Yang penting kamu sehat." Pengalaman ini mengajarkan Ria bahwa rasa takut bisa diatasi dengan dukungan orang-orang terkasih. Ia juga belajar untuk lebih memperhatikan kesehatannya dan tidak memaksakan diri saat lelah.