Hubungan antara TPM dan OEE dalam Analisis Downtime pada Mesin Blowing

Dalam industri manufaktur, mesin blowing digunakan untuk menghasilkan berbagai produk plastik seperti botol dan wadah. Namun, mesin ini sering mengalami downtime yang dapat mengganggu produktivitas dan efisiensi produksi. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi terhadap downtime mesin blowing dan mencari solusi yang tepat. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam menganalisis downtime mesin blowing adalah Total Productive Maintenance (TPM) dan Overall Equipment Effectiveness (OEE). TPM adalah suatu metode yang bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja mesin melalui perawatan preventif dan perbaikan yang terjadwal. Sedangkan OEE adalah metrik yang digunakan untuk mengukur efisiensi mesin berdasarkan faktor-faktor seperti ketersediaan, kinerja, dan kualitas. Penelitian telah menunjukkan adanya hubungan antara implementasi TPM dan OEE dalam mengurangi downtime mesin blowing. Dengan menerapkan TPM, perawatan preventif dapat dilakukan secara teratur sehingga mengurangi risiko kerusakan dan downtime yang tidak terduga. Selain itu, dengan meningkatkan ketersediaan mesin melalui TPM, OEE juga dapat meningkat karena mesin dapat beroperasi dengan lebih efisien. Namun, penting untuk diingat bahwa implementasi TPM dan pengukuran OEE harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mesin blowing yang spesifik. Setiap mesin blowing memiliki karakteristik dan tantangan yang berbeda, sehingga strategi TPM dan pengukuran OEE harus disesuaikan dengan kondisi tersebut. Dalam penelitian ini, kami akan menganalisis hubungan antara implementasi TPM dan pengukuran OEE dalam mengurangi downtime pada mesin blowing. Kami akan melihat bagaimana implementasi TPM dapat meningkatkan ketersediaan mesin dan bagaimana pengukuran OEE dapat memberikan wawasan tentang efisiensi mesin. Kami juga akan mengevaluasi faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi downtime mesin blowing dan mencari solusi yang tepat untuk mengurangi downtime tersebut. Dengan memahami hubungan antara TPM dan OEE dalam analisis downtime pada mesin blowing, manufaktur dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi mereka. Dengan mengurangi downtime mesin blowing, perusahaan dapat menghemat biaya perbaikan dan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menghasilkan produk yang berkualitas dan tepat waktu.