Kontroversi Kalkulus: Newton vs Leibniz
4 (263 suara) Siapa yang menemukan kalkulus, Newton atau Leibniz? Pertanyaan yang tampaknya sederhana ini memicu salah satu kontroversi paling sengit dalam sejarah matematika. Baik Isaac Newton maupun Gottfried Wilhelm Leibniz adalah pemikir brilian yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan kalkulus, tetapi klaim mereka atas penemuan tersebut menjadi subjek perdebatan sengit selama berabad-abad.
Perkembangan Kalkulus Secara Mandiri
Di satu sisi, Isaac Newton, seorang fisikawan dan matematikawan Inggris, mengembangkan kalkulusnya di pertengahan tahun 1660-an. Ia menyebut metodenya "fluks", yang berfokus pada laju perubahan besaran matematika. Catatan Newton menunjukkan bahwa ia telah membuat penemuan penting dalam kalkulus bertahun-tahun sebelum Leibniz menerbitkan karyanya. Namun, ia tidak segera mempublikasikan temuannya.Di sisi lain, Gottfried Wilhelm Leibniz, seorang matematikawan dan filsuf Jerman, mulai mengerjakan kalkulusnya secara independen pada tahun 1670-an. Ia menerbitkan karya pertamanya tentang kalkulus pada tahun 1684, yang mendahuluinya dari publikasi Newton tentang subjek tersebut. Notasi dan terminologi Leibniz yang digunakan dalam kalkulusnya, seperti simbol integral dan diferensial, lebih mudah diakses dan berpengaruh pada perkembangan kalkulus selanjutnya.
Tuduhan Plagiarisme dan Perdebatan Prioritas
Kontroversi seputar kalkulus muncul pada akhir abad ke-17 ketika para pendukung Newton dan Leibniz mulai membuat klaim publik atas penemuan tersebut atas nama mereka. Para pendukung Newton menuduh Leibniz menjiplak karya Newton, dengan alasan bahwa Leibniz memiliki akses ke beberapa manuskrip Newton yang tidak dipublikasikan selama kunjungannya ke London pada tahun 1670-an. Di sisi lain, Leibniz berpendapat bahwa ia telah mengembangkan kalkulusnya secara independen dari Newton dan bahwa karyanya didasarkan pada ide dan inspirasi yang berbeda.Perdebatan sengit terjadi antara kedua kubu, dengan para matematikawan, filsuf, dan cendekiawan lainnya memihak Newton atau Leibniz. Kontroversi tersebut memiliki konsekuensi yang luas bagi matematika, yang menyebabkan perpecahan antara matematikawan Inggris dan matematikawan Kontinental selama bertahun-tahun.
Warisan Kontroversi Kalkulus
Meskipun baik Newton maupun Leibniz memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan kalkulus, kontroversi tersebut menimbulkan pertanyaan yang bertahan lama tentang orisinalitas dan kepemilikan dalam matematika. Hal ini juga menyoroti pentingnya komunikasi dan kolaborasi dalam komunitas ilmiah.Saat ini, secara umum diterima bahwa baik Newton maupun Leibniz mengembangkan kalkulus secara independen. Kontribusi mereka melengkapi satu sama lain, dan warisan mereka terus membentuk matematika dan sains modern. Kalkulus tetap menjadi salah satu alat terpenting dalam fisika, teknik, ekonomi, dan banyak bidang lainnya, yang membuktikan kekuatan ide-ide abadi dan dampak abadi dari dua pemikir hebat ini.
