Konsep Iman Menurut Asy'ariyah: Sebuah Tinjauan Singkat

Konsep iman dalam teologi Asy'ariyah menekankan pentingnya pengakuan (pengakuan hati) dan pengucapan (pengakuan lisan) terhadap rukun iman. Berbeda dengan paham Mu'tazilah yang lebih menekankan aspek rasional, Asy'ariyah menganggap iman sebagai gabungan antara pengetahuan (ilmu) dan pengakuan (iqrar) yang terpatri di dalam hati. Pengakuan ini bukan sekadar pemahaman intelektual, melainkan keyakinan yang mendalam dan mempengaruhi perilaku. Kehilangan salah satu unsur ini, baik ilmu maupun iqrar, tidak serta merta menghilangkan iman, namun akan mengurangi kualitasnya. Asy'ariyah juga menekankan pentingnya keteguhan hati dalam memegang keyakinan tersebut, meskipun menghadapi tantangan dan keraguan. Dengan demikian, iman dalam perspektif Asy'ariyah merupakan suatu komitmen totalitas yang melibatkan aspek kognitif, afektif, dan konatif. Pemahaman ini memberikan landasan yang kuat bagi seorang muslim untuk menjalani kehidupan yang beriman dan berakhlak mulia. Konsep ini, meskipun kompleks, dapat dipahami dengan mudah jika kita fokus pada inti ajarannya: yakin dan mengamalkan. Hal ini memberikan rasa tenang dan kepastian dalam menjalani hidup, sebuah pemahaman yang sangat relevan bagi siswa dalam menghadapi berbagai tantangan di masa muda mereka. Memahami konsep iman dengan cara ini membantu membangun pondasi spiritual yang kokoh untuk masa depan.