Waktuku, Hadiah untuk-Nya **

** Matahari terbit, menyapa pagi dengan sinarnya yang hangat. Aku terbangun, bukan dengan rasa kantuk yang mengantuk, melainkan dengan hati yang penuh syukur. Hari ini, aku ingin memberikan waktuku untuk-Nya. Bukan hanya waktu luang, bukan hanya waktu senggang, tapi seluruh waktuku. Waktu untuk bekerja, waktu untuk belajar, waktu untuk beristirahat, bahkan waktu untuk bermain. Semuanya, aku ingin persembahkan untuk-Nya. Aku ingat kata-kata-Nya, "Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." (Matius 6:33). Aku percaya, dengan menyerahkan waktuku untuk-Nya, Dia akan menuntun langkahku, memberkati pekerjaanku, dan melimpahkan kasih-Nya dalam hidupku. Saat aku bekerja, aku ingin melakukannya dengan penuh dedikasi, seolah-olah aku sedang melayani-Nya. Saat aku belajar, aku ingin melakukannya dengan tekun, seolah-olah aku sedang menimba hikmat dari-Nya. Saat aku beristirahat, aku ingin melakukannya dengan tenang, seolah-olah aku sedang menikmati hadirat-Nya. Mungkin ada saat-saat ketika aku merasa lelah, mungkin ada saat-saat ketika aku merasa terbebani. Namun, aku akan terus mengingat janji-Nya, "Aku tidak akan meninggalkan engkau dan Aku tidak akan membiarkan engkau." (Ibrani 13:5). Dengan menyerahkan waktuku untuk-Nya, aku merasakan ketenangan dan damai yang tak terlukiskan. Aku merasakan kasih-Nya yang melimpah, dan aku merasakan kekuatan-Nya yang menopangku. Ya, waktuku adalah hadiah untuk-Nya. Hadiah yang penuh makna, hadiah yang penuh kasih, hadiah yang akan membawa berkat bagi hidupku.