Masyarakat Baii Dewasa Ini: Pewaris Kebudayaan Majapahit yang Terabaikan

Masyarakat Baii dewasa ini sering disebut sebagai pewaris kebudayaan Majapahit. Namun, apakah klaim ini benar adanya? Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi alasan mengapa masyarakat Baii dianggap sebagai pewaris kebudayaan Majapahit dan mengapa keberadaan mereka sering terabaikan dalam narasi sejarah. Pertama-tama, penting untuk memahami bahwa Majapahit adalah salah satu kerajaan terbesar di Nusantara pada abad ke-14 dan 15. Kekuasaan dan pengaruh Majapahit meluas hingga ke wilayah Bali saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada banyak elemen kebudayaan Majapahit yang masih ada di Bali. Salah satu bukti yang kuat adalah adanya banyak situs arkeologi Majapahit di Bali. Contohnya adalah Pura Luhur Uluwatu, yang diyakini sebagai tempat pemujaan yang didirikan oleh Dang Hyang Nirartha, seorang pendeta Hindu dari Majapahit. Selain itu, ada juga Pura Besakih, yang dianggap sebagai pura tertua dan paling suci di Bali, dengan beberapa struktur yang berasal dari era Majapahit. Selain situs arkeologi, kebudayaan Majapahit juga tercermin dalam seni dan tarian tradisional Bali. Misalnya, tarian Baris Gede, yang menggambarkan pertempuran pahlawan Majapahit melawan musuh-musuhnya. Tarian ini tidak hanya menjadi bagian dari warisan budaya Bali, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan kejayaan Majapahit. Namun, meskipun ada banyak bukti yang menunjukkan hubungan antara kebudayaan Majapahit dan masyarakat Baii, keberadaan mereka sering terabaikan dalam narasi sejarah. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah dominasi budaya Jawa dalam sejarah Indonesia. Sebagai hasil dari dominasi ini, kebudayaan Jawa sering kali lebih dikenal dan diakui daripada kebudayaan lainnya, termasuk kebudayaan Baii. Selain itu, perubahan sosial dan politik di Bali juga telah mempengaruhi pemahaman dan pengakuan terhadap kebudayaan Baii. Dalam beberapa dekade terakhir, Bali telah mengalami perkembangan pesat dalam industri pariwisata. Hal ini telah mengubah lanskap sosial dan ekonomi Bali, dan mengarah pada penurunan perhatian terhadap kebudayaan tradisional, termasuk kebudayaan Baii. Dalam kesimpulan, masyarakat Baii dewasa ini memang dapat dianggap sebagai pewaris kebudayaan Majapahit. Bukti arkeologi, seni, dan tarian tradisional menunjukkan hubungan yang kuat antara kebudayaan Majapahit dan masyarakat Baii. Namun, keberadaan mereka sering terabaikan dalam narasi sejarah, terutama karena dominasi budaya Jawa dan perubahan sosial di Bali. Penting bagi kita untuk mengakui dan menghargai warisan budaya Baii, sehingga keberadaan mereka tidak terlupakan dalam sejarah Indonesia.