Sejarah dan Signifikansi Kitab Itihas

Kitab Itihasa adalah bagian penting dari Kitab Upaweda, dan dapat diuraikan menjadi tiga kata, yaitu "iti", "ha", dan "sa". Kata "iti" berarti "sesungguhnya kejadian itu begitulah nyatanya", sementara kata "ha" berarti "sesungguhnya sudah terjadi begitu". Kitab Itihasa menceritakan sejarah perkembangan raja-raja dan kerajaan Hindu pada masa lampau. Kitab ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu kitab Rāmāyana dan Mahabhārata. Salah satu penyusun dari kitab Itihasa adalah Maharsi Wyasa. Kitab Rāmāyana ditulis oleh Maharsi Walmiki dan terdiri atas tujuh bagian, yang disebut Kanda. Ketujuh bagian ini disebut Sapta Kanda, dan masing-masing bagian memiliki signifikansi dan peran yang berbeda dalam cerita. Bagian-bagian Sapta Kanda meliputi: 1. Kanda Bala Kanda: Bagian ini menceritakan kehidupan Rama sejak lahir hingga dewasa. 2. Kanda Ayodhya Kanda: Bagian ini menceritakan perjalanan Rama ke Ayodhya dan penolakan Rama dari istana oleh ibunya, Kausalya. 3. Kanda Aranya Kanda: Bagian ini menceritakan perjalanan Rama dan pengikutnya, Lakshmana, dan Hanuman ke hutan untuk menghindari penolakan Rama. 4. Kanda Kishkindhya Kanda: Bagian ini menceritakan pertemuan Rama dengan Hanuman dan penemuan ibunya, Sita, oleh Rama. 5. Kanda Yuddha Kanda: Bagian ini menceritakan pertempuran antara Rama dan ibunya, Sita, dan pengikutnya, Ravana. 6. Kanda Uttara Kanda: Bagian ini menceritakan kembali ke Ayodhya dan kembali ke istana oleh Rama. 7. Kanda Uttara Kanda: Bagian ini menceritakan kembali ke Ayodhya dan kembali ke istana oleh Rama. Kitab Itihasa adalah sumber sejarah dan mitologi Hindu yang penting, dan memberikan wawasan tentang nilai-nilai dan norma-norma sosial pada masa lampau. Ini juga menampilkan tema-tema universal seperti kebaikan, keberanian, dan keadilan. Kitab Itihasa adalah bagian penting dari tradisi Hindu dan terus mempengaruhi dan menginspirasi orang di seluruh dunia.