Pentingnya Mempertahankan Budaya Gotong Royong dalam Masyarakat Modern

Dalam masyarakat modern saat ini, budaya gotong royong semakin luntur. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mengapa budaya gotong royong menjadi semakin jarang dilakukan oleh masyarakat. Artikel ini akan membahas beberapa faktor yang menyebabkan penurunan budaya gotong royong dan mengapa penting untuk mempertahankannya. Pertama-tama, perkembangan teknologi dan urbanisasi telah mengubah cara hidup masyarakat. Dalam kehidupan yang sibuk dan terkoneksi secara digital, orang cenderung lebih fokus pada diri sendiri dan kepentingan pribadi. Hal ini mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap kebutuhan dan kesejahteraan orang lain. Misalnya, dalam lingkungan keluarga, anggota keluarga mungkin lebih fokus pada pekerjaan dan aktivitas pribadi mereka daripada membantu anggota keluarga lainnya dalam tugas sehari-hari. Selain itu, sikap tidak disiplin waktu juga berkontribusi terhadap penurunan budaya gotong royong. Jika seseorang tidak memiliki sikap disiplin waktu, mereka cenderung tidak dapat diandalkan dan sering kali tidak memenuhi janji atau tanggung jawab mereka. Hal ini dapat menghambat kerjasama dan saling membantu antarindividu. Misalnya, jika seseorang terlambat dalam menyelesaikan tugas kelompok, hal ini dapat menyebabkan frustrasi dan ketidakpercayaan di antara anggota kelompok. Namun, meskipun budaya gotong royong semakin luntur, masih ada beberapa contoh sikap toleransi yang dapat ditemukan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam lingkungan keluarga, sikap toleransi dapat tercermin dalam kemampuan anggota keluarga untuk saling mendukung dan menghargai perbedaan satu sama lain. Di sekolah, sikap toleransi dapat ditemukan dalam penghargaan terhadap perbedaan budaya, agama, dan latar belakang siswa. Di masyarakat, sikap toleransi dapat tercermin dalam kemampuan masyarakat untuk hidup berdampingan dengan harmonis meskipun memiliki perbedaan pendapat dan kepercayaan. Untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, kita harus memiliki sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan. Sikap ini penting untuk membangun hubungan yang harmonis antarindividu dan kelompok. Dengan saling menghargai dan menghormati, kita dapat menciptakan lingkungan yang inklusif dan memperkuat persatuan bangsa. Terakhir, perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut menggambarkan sekelompok orang yang saling membantu dalam membangun sebuah rumah. Kegiatan ini mencerminkan sila kelima Pancasila, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam sila kelima, kita diharapkan untuk saling membantu dan berbagi dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Dengan melakukan kegiatan gotong royong seperti ini, kita dapat mencapai keadilan sosial dan memperkuat persatuan dalam masyarakat. Dalam kesimpulan, budaya gotong royong semakin luntur dalam masyarakat modern. Faktor seperti perkembangan teknologi, urbanisasi, sikap tidak disiplin waktu, dan fokus pada kepentingan pribadi telah menyebabkan penurunan budaya gotong royong. Namun, penting untuk mempertahankan budaya gotong royong karena dapat memperkuat persatuan dan kesatuan Indonesia. Dengan sikap toleransi, saling menghargai, dan saling membantu, kita dapat menciptakan masyarakat yang harmonis dan inklusif.