Lia, Si Pendiam yang Mendadak Jadi Pusat Perhatian **

Lia, gadis pendiam yang selalu memilih untuk menyendiri di pojokan kelas, mendadak menjadi pusat perhatian. Bukan karena prestasinya yang gemilang, melainkan karena amarah Shani, Gracia, dan Feni yang menggelegar di ruang kelas. Semuanya bermula dari sebuah kejadian sepele. Lia, yang biasanya hanya diam dan fokus pada buku pelajarannya, tanpa sengaja menumpahkan minumannya ke meja Shani. Shani, yang terkenal dengan sifatnya yang mudah tersinggung, langsung berteriak marah. Gracia dan Feni, sahabat Shani, ikut-ikutan berteriak dan menuding Lia sebagai orang yang ceroboh. Lia, yang biasanya tenang, merasa tertekan. Ia mencoba menjelaskan bahwa kejadian itu tidak disengaja, namun ucapannya terpotong oleh amarah Shani dan teman-temannya. Lia hanya bisa terdiam, air matanya mulai menetes. Melihat Lia menangis, hati Gracia dan Feni mulai luluh. Mereka menyadari bahwa amarah mereka berlebihan. Shani, yang masih kesal, akhirnya meminta maaf kepada Lia. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Lia. Ia belajar bahwa terkadang, orang lain bisa salah paham dan bersikap berlebihan. Ia juga belajar bahwa penting untuk berani berbicara dan menjelaskan diri, meskipun dalam situasi yang sulit. Wawasan:** Kisah Lia mengingatkan kita bahwa terkadang, kesalahpahaman kecil bisa memicu konflik yang besar. Penting untuk selalu bersikap tenang dan bijaksana dalam menghadapi situasi seperti ini. Berkomunikasi dengan baik dan saling memahami adalah kunci untuk menyelesaikan masalah dan menjaga hubungan yang harmonis.