Gaya kepemimpinan dan tantangan yang dihadapi oleh dua manajer di studi kasus

Dalam studi kasus ini, kita melihat dua manajer, Ibu Risa dan Denis, menghadapi tantangan yang berbeda dalam kepemimpinannya. Ibu Risa baru saja diangkat menjadi manajer di sebuah perusahaan startup dan menghadapi tantangan komunikasi tim yang disebabkan oleh perbedaan idealisme antara anggota tim. Di sisi lain, Denis, manajer di perusahaan makanan ringan, menghadapi tantangan beban kerja yang tinggi dan kepuasan karyawan yang rendah. Gaya kepemimpinan Ibu Risa dan Denis dapat dianalisis dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan mereka. Ibu Risa menghadapi tantangan komunikasi tim, yang menunjukkan bahwa dia mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengelola dan menyelesaikan konflik di antara anggota tim. Di sisi lain, Denis menghadapi tantangan beban kerja yang tinggi dan kepuasan karyawan yang rendah, yang menunjukkan bahwa dia mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengelola beban kerja dan memastikan bahwa karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Faktor utama dari permasalahan yang dihadapi oleh kedua manajer adalah kurangnya kemampuan mereka untuk mengelola dan menyelesaikan konflik di antara anggota tim. Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk mengelola beban kerja dan memastikan bahwa karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Untuk mengatasi tantangan ini, mereka perlu mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka dan belajar cara mengelola dan menyelesaikan konflik di antara anggota tim. Mereka juga perlu mengambil langkah-langkah untuk mengelola beban kerja dan memastikan bahwa karyawan puas dengan pekerjaan mereka. Secara keseluruhan, studi kasus ini menyoroti pentingnya kemampuan kepemimpinan yang baik dan tantangan yang dapat dihadapi oleh manajer dalam mengelola tim mereka. Dengan mengembangkan kemampuan kepemimpinan mereka dan belajar cara mengelola dan menyelesaikan konflik di antara anggota tim, manajer dapat mengatasi tantangan ini dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.