Mengenang Jasa Pahlawan di Hari Pahlawan

Sepuluh tahun yang lalu, seorang pahlawan terbaring di medan perang. Namun, dia tidak sedang tidur sayang. Sebuah lubang peluru bundar terdapat di dadanya, mengingatkan kita bahwa kita sedang berada dalam perang. Pahlawan ini tidak ingat kapan dia datang ke medan perang, tetapi dia memegang erat senapan di kedua lengannya. Dia tidak tahu untuk siapa dia berjuang, tetapi dia tetap berbaring, bukan untuk tidur sayang. Pada hari itu, 10 November, hujan mulai turun. Orang-orang kembali memandang pahlawan ini sambil merangkai karangan bunga. Namun, yang terlihat hanyalah wajahnya sendiri yang tak dikenalnya. Pahlawan ini sangat muda, dan senyum beku di wajahnya hampir berkata bahwa dia terlalu muda untuk menghadapi perang. Sepuluh tahun yang lalu, pahlawan ini terbaring di medan perang dengan sebuah peluru bundar di dadanya. Senyum beku di wajahnya hampir berkata bahwa dia sangat muda. Hari ini, kita mengenang jasa-jasa pahlawan seperti dia di Hari Pahlawan. Kita menghormati mereka yang telah berjuang dan berkorban untuk negara kita. Semoga kita tidak pernah melupakan pengorbanan mereka dan terus menghargai nilai-nilai keberanian dan patriotisme yang mereka perjuangkan.