Kerajaan Pajajaran: Sejarah dan Kebudayaa

Kerajaan Pajajaran adalah salah satu kerajaan kuno di Indonesia yang memiliki sejarah yang kaya dan kebudayaan yang unik. Berdasarkan naskah kuno Bujangga Manik, lokasi dan wilayah kekuasaan Kerajaan Pajajaran dapat ditemukan. Naskah ini menggambarkan nama-nama tempat, kebudayaan, dan kebiasaan pada masa itu dengan detail. Selain itu, kondisi sosial-politik Kerajaan Pajajaran juga menarik untuk dipelajari. Menurut Carita Parahyangan, Kerajaan Sunda didirikan oleh Tarusbawa pada tahun 669 (591 Saka). Sebelum menjadi kerajaan yang mandiri, Sunda merupakan bawahan Tarumanagara. Raja Tarumanagara terakhir, Sri Maharaja Linggawarman, memiliki dua anak semuanya perempuan. Dewi Manasih, putri sulungnya, menikah dengan Tarusbawa dari Sunda, sedangkan yang kedua, Sobakancana, menikah dengan Dapunta Hyang Sri Janayasa kedua. Sriwijaya. Setelah Linggawarman wafat, Tarumanagara turun kepada Galuh, juga kerajaan bawahan Tarumanagara, dan mendirikan Wretikandayun (612-702) yang memberontak dan berpusat di Cipakancilan, tempat Sungai Ciliwung dan Sungai Citarum (Sunda bawahannya). Kerajaan Pajajaran memiliki kebudayaan yang kaya dan unik. Naskah kuno Bujangga Manik menggambarkan nama-nama tempat, kebudayaan, dan kebiasaan pada masa itu dengan detail. Selain itu, kondisi sosial-politik Kerajaan Pajajaran juga menarik untuk dipelajari. Kerajaan ini memiliki sejarah yang panjang dan kebudayaan yang kaya, yang patut dihargai dan dipelajari oleh generasi mendatang.