Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Metode Wawancara dengan Metode Wawancara Terstruktur

Metode wawancara adalah salah satu metode penelitian yang paling umum digunakan dalam ilmu sosial. Metode ini melibatkan interaksi langsung antara peneliti dan responden, di mana peneliti mengajukan serangkaian pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang relevan. Dalam artikel ini, kita akan membahas kelebihan dan kelemahan dari dua pendekatan yang berbeda dalam metode wawancara, yaitu metode wawancara biasa dan metode wawancara terstruktur. Metode wawancara biasa adalah pendekatan yang lebih fleksibel, di mana peneliti memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan tambahan atau menggali lebih dalam pada topik yang sedang dibahas. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan kompleks dari responden. Selain itu, metode wawancara biasa juga memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan pertanyaan mereka dengan respons dan kebutuhan responden, sehingga memungkinkan adanya interaksi yang lebih alami dan terbuka antara peneliti dan responden. Namun, metode wawancara biasa juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, karena fleksibilitasnya, metode ini dapat memakan waktu yang lebih lama dalam proses pengumpulan data. Peneliti harus memastikan bahwa mereka memiliki waktu yang cukup untuk melakukan wawancara dengan setiap responden. Selain itu, karena peneliti memiliki kebebasan untuk mengajukan pertanyaan tambahan, ada kemungkinan adanya bias dalam pengumpulan data. Peneliti mungkin cenderung mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan pandangan mereka sendiri atau mengabaikan pertanyaan yang tidak sesuai dengan hipotesis mereka. Di sisi lain, metode wawancara terstruktur adalah pendekatan yang lebih terarah dan terstruktur. Peneliti telah menentukan serangkaian pertanyaan yang akan diajukan kepada responden sebelumnya. Pendekatan ini memastikan bahwa semua responden diwawancarai dengan pertanyaan yang sama, sehingga memungkinkan adanya perbandingan yang lebih mudah antara respons dari responden yang berbeda. Metode wawancara terstruktur juga memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan data dengan lebih efisien, karena mereka tidak perlu menghabiskan waktu untuk memikirkan pertanyaan tambahan. Namun, metode wawancara terstruktur juga memiliki kelemahan. Karena pertanyaan yang diajukan telah ditentukan sebelumnya, peneliti mungkin tidak dapat mengeksplorasi topik dengan mendalam atau menggali lebih dalam pada tanggapan responden. Pendekatan ini juga dapat membuat responden merasa terbatas dalam memberikan tanggapan mereka, karena mereka hanya diizinkan untuk menjawab pertanyaan yang telah ditentukan. Dalam kesimpulan, baik metode wawancara biasa maupun metode wawancara terstruktur memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Pemilihan pendekatan yang tepat tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik responden. Penting bagi peneliti untuk mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan dari kedua pendekatan ini sebelum memutuskan metode wawancara yang akan digunakan.