Meningkatkan Kreativitas dengan Stimulasi Acak

Proses penemuan ide dapat menjadi lebih mudah dengan melatih otak kita menggunakan beberapa latihan agar terlatih dalam merespon segala sesuatu dan menjadikannya trigger (pemicu) untuk menemukan ide. Salah satu cara bagaimana kita dapat memiliki ide kreatif adalah dengan menggunakan pola stimulasi acak yang digagas oleh Edward de Bono, seorang psikolog penemu proses berpikir lateral dan paralel. Stimulasi acak adalah salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh keterampilan berpikir kreatif. Ini merupakan teknik berpikir secara lateral dimana otak akan dirangsang untuk menemukan ide dengan mengaitkan beberapa input-an yang sebelumnya secara acak disusun. Salah satu latihan yang dapat kita lakukan dengan teknik ini misalnya adalah dengan menuliskan sejumlah kata sifat, kata kerja, dan kata benda yang berhubungan dengan usaha. Kemudian, kita dapat memulai latihan dengan menghubungkan kata-kata yang awalnya tidak ada hubungannya sama sekali, seperti kata kopi dan bakar. Selanjutnya, kita harus berusaha untuk menghubungkan kata-kata tersebut dengan masalah yang dihadapi atau pemecahan solusi yang ingin dilakukan. Contoh solusi yang dapat dihasilkan adalah membuat sebuah produk Kopi Bakar yang berbeda cara penyeduhan dan penyajiannya. Selain itu, kita juga dapat bereksperimen dengan menulis kata-kata yang jauh dari hubungan usaha itu sendiri. Selain stimulasi acak, teknik brainstorming juga dapat digunakan dalam menemukan ide melalui orang-orang di sekitar kita. Brainstorming adalah sebuah diskusi beberapa orang atau kelompok secara spontan untuk menghasilkan ide dan cara memecahkan masalah. Kita dapat menggunakan teknik ini dengan cara menanyakan kepada orang-orang di sekitar kita untuk menanggapi sebuah permasalahan, tantangan, atau peluang sebuah usaha. Minta kepada mereka untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin tanpa ada kritik dari kita. Setelah itu, kita dapat mereview ide-ide tersebut, memilih yang paling menarik, dan kemudian memikirkan bagaimana menggabungkan, mengembangkan, dan/atau menerapkan ide-ide tersebut. Selain itu, teknik "How Might We" juga dapat digunakan untuk mengasah otak dalam memunculkan ide-ide kreatif. Teknik ini dilakukan dengan cara mempertanyakan secara seksama terhadap diri sendiri. Misalnya, bagaimana jika sebuah limbah rumah tangga seperti botol plastik dapat memiliki manfaat lebih? Atau bagaimana jika kita membuat sebuah usaha kerajinan gelas daur ulang dari bahan limbah kaca? Dengan mempertanyakan "bagaimana mungkin kita" atau "bagaimana jika", kita dapat mendorong otak untuk berpikir kreatif dan mencari solusi-solusi baru. Dengan menggunakan teknik stimulasi acak, brainstorming, dan "How Might We", kita dapat meningkatkan kreativitas kita dalam menemukan ide-ide baru. Latihan-latihan ini dapat dilakukan secara teratur untuk melatih otak kita dalam berpikir kreatif dan menghasilkan solusi-solusi yang inovatif.