4 (280 suara) Dalam dunia statistik dan probabilitas, nilai ekspektasi dari suatu variabel acak memberikan informasi penting tentang rata-rata jangka panjang dari hasil eksperimen yang diulang-ulang. Kita akan menghitung nilai ekspektasi dari variabel acak \( Z = \sqrt{x^{2}+y^{2}} \), dengan \( X \) dan \( Y \) sebagai variabel acak yang memiliki fungsi kepadatan gabungan: \[ f(x, y)=\left\{\begin{array}{lr} 4 x y, & 0
Dalam persoalan ini, kita diberikan sebuah segi empat KLMN dengan besar sudut L sebesar 106 derajat. Kita juga diketahui bahwa sudut K dan sudut M memiliki ukuran yang sama, begitu pula dengan sudut L dan sudut N. Tugas kita adalah menentukan besar sudut K dalam segi empat tersebut. Untuk menyelesaikan masalah ini, kita dapat menggunakan sifat-sifat sudut pada segi empat. Pertama, kita tahu bahwa jumlah sudut dalam segi empat adalah 360 derajat. Oleh karena itu, kita dapat menuliskan persamaan: sudut K + sudut L + sudut M + sudut N = 360 derajat Karena sudut L dan sudut N memiliki ukuran yang sama, kita dapat menuliskan persamaan: sudut L + sudut N = 2 * sudut L Dalam kasus ini, kita diketahui bahwa sudut L memiliki ukuran 106 derajat. Oleh karena itu, kita dapat menggantikan sudut L dalam persamaan di atas: 106 derajat + sudut N = 2 * 106 derajat Kita dapat menyederhanakan persamaan ini: sudut N = 2 * 106 derajat - 106 derajat sudut N = 106 derajat Karena sudut K dan sudut M memiliki ukuran yang sama, kita dapat menuliskan persamaan: sudut K + sudut M = 2 * sudut K Kita juga diketahui bahwa jumlah sudut dalam segi empat adalah 360 derajat. Oleh karena itu, kita dapat menuliskan persamaan: sudut K + sudut L + sudut M + sudut N = 360 derajat Kita dapat menggantikan sudut L, sudut N, dan sudut M dalam persamaan di atas: sudut K + 106 derajat + 2 * sudut K + 106 derajat = 360 derajat Kita dapat menyederhanakan persamaan ini: 3 * sudut K + 212 derajat = 360 derajat Kita dapat memindahkan 212 derajat ke sisi sebelah kanan persamaan: 3 * sudut K = 360 derajat - 212 derajat Kita dapat menyederhanakan persamaan ini: 3 * sudut K = 148 derajat Kita dapat membagi kedua sisi persamaan dengan 3: sudut K = 148 derajat / 3 sudut K = 49.33 derajat Jadi, besar sudut K dalam segi empat KLMN adalah 49.33 derajat.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung Hanyokrokusumo, Kerajaan Mataram mengalami perkembangan yang signifikan dalam hal penyebaran dan pengaruh Islam. Sultan Agung, yang memerintah dari tahun 1613 hingga 1645, adalah salah satu penguasa terbesar dalam sejarah Kerajaan Mataram dan memiliki peran penting dalam memperkuat kekuasaan Islam di wilayah tersebut. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Sultan Agung adalah memperkuat hubungan dengan para ulama dan membangun lembaga pendidikan Islam. Ia mendirikan pesantren-pesantren di berbagai wilayah Kerajaan Mataram, yang menjadi pusat penyebaran ajaran Islam. Pesantren-pesantren ini tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan budaya Islam. Selain itu, Sultan Agung juga mengambil langkah-langkah untuk memperkuat kekuasaan Islam di tingkat politik. Ia mengadopsi hukum Islam sebagai hukum resmi Kerajaan Mataram dan memperluas pengaruh ulama dalam proses pengambilan keputusan politik. Hal ini tidak hanya menguatkan posisi Islam di Kerajaan Mataram, tetapi juga memberikan legitimasi agama dalam pemerintahan. Selama masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan Mataram juga mengalami perkembangan dalam bidang seni dan budaya Islam. Seni dan arsitektur Islam berkembang pesat, dengan pembangunan masjid-masjid megah dan istana-istana yang menggabungkan elemen-elemen seni Islam. Seni dan budaya Islam juga tercermin dalam karya sastra dan musik tradisional Kerajaan Mataram. Perkembangan Islam di Kerajaan Mataram pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo tidak hanya terjadi di tingkat pemerintahan dan budaya, tetapi juga di masyarakat secara keseluruhan. Masyarakat Mataram semakin mengadopsi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam praktik keagamaan, adat istiadat, dan sistem nilai. Dalam kesimpulan, perkembangan Islam di Kerajaan Mataram pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo sangat signifikan. Melalui langkah-langkah politik, pendidikan, seni, dan budaya, Sultan Agung berhasil memperkuat kekuasaan dan pengaruh Islam di Kerajaan Mataram. Perkembangan ini tidak hanya berdampak pada tingkat pemerintahan, tetapi juga pada masyarakat secara keseluruhan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perhitungan yang diperlukan untuk menentukan jumlah gram H3PO4 yang harus ditimbang untuk membuat larutan H2SO4 dalam 0,100 liter. Kami akan menggunakan informasi yang diberikan, yaitu kebutuhan untuk membuat larutan 0,30000 M H2SO4 sebanyak 5,000 liter. Langkah pertama dalam perhitungan ini adalah menentukan hubungan antara konsentrasi larutan yang diinginkan dan jumlah gram H3PO4 yang diperlukan. Konsentrasi larutan dinyatakan dalam molaritas (M), yang merupakan jumlah mol zat terlarut per liter larutan. Dalam kasus ini, kita ingin membuat larutan H2SO4 dengan konsentrasi 0,30000 M. Untuk menghitung jumlah gram H3PO4 yang diperlukan, kita perlu menggunakan persamaan stoikiometri. Persamaan stoikiometri adalah persamaan kimia yang menggambarkan hubungan antara jumlah mol zat dalam reaksi kimia. Dalam kasus ini, persamaan stoikiometri yang relevan adalah: 2 H3PO4 + 3 H2SO4 -> 6 H2O + P2O5 Dalam persamaan ini, kita dapat melihat bahwa setiap 2 mol H3PO4 akan bereaksi dengan 3 mol H2SO4. Oleh karena itu, untuk setiap 3 mol H2SO4 yang kita inginkan, kita akan membutuhkan 2 mol H3PO4. Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah mol H2SO4 yang diperlukan untuk membuat larutan 0,30000 M sebanyak 5,000 liter. Konsentrasi larutan dinyatakan dalam mol per liter, jadi kita dapat mengalikan konsentrasi dengan volume larutan untuk mendapatkan jumlah mol. Dalam kasus ini, jumlah mol H2SO4 yang diperlukan adalah: 0,30000 mol/L x 5,000 L = 1,500 mol H2SO4 Dengan menggunakan hubungan stoikiometri yang telah kita tentukan sebelumnya, kita dapat menghitung jumlah mol H3PO4 yang diperlukan: 1,500 mol H2SO4 x (2 mol H3PO4 / 3 mol H2SO4) = 1,000 mol H3PO4 Terakhir, kita perlu mengubah jumlah mol H3PO4 menjadi gram. Untuk melakukan ini, kita perlu mengetahui massa molar H3PO4, yang merupakan massa satu mol H3PO4. Massa molar H3PO4 adalah sekitar 98,0 g/mol. Jumlah gram H3PO4 yang diperlukan adalah: 1,000 mol H3PO4 x 98,0 g/mol = 98,0 g H3PO4 Dengan demikian, untuk membuat larutan H2SO4 dalam 0,100 liter dengan konsentrasi 0,30000 M, kita perlu menimbang sekitar 98,0 gram H3PO4. Dalam artikel ini, kita telah membahas perhitungan yang diperlukan untuk menentukan jumlah gram H3PO4 yang harus ditimbang untuk membuat larutan H2SO4 dalam 0,100 liter. Kami telah menggunakan persamaan stoikiometri dan konsentrasi larutan yang diberikan untuk menghitung jumlah mol H3PO4 yang diperlukan, dan kemudian mengubahnya menjadi gram. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi keajaiban dunia vivipar. Vivipar adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hewan yang melahirkan anak hidup, bukan bertelur seperti kebanyakan hewan lainnya. Fenomena ini sangat menarik dan menakjubkan, karena melibatkan proses perkembangan janin di dalam tubuh induk hewan sebelum akhirnya dilahirkan. Salah satu contoh yang paling terkenal dari vivipar adalah mamalia. Mamalia adalah kelompok hewan yang melahirkan anak hidup dan memiliki kelenjar susu untuk menyusui anak-anak mereka. Contoh mamalia yang paling dikenal adalah manusia, tetapi ada juga banyak spesies mamalia lainnya seperti kucing, anjing, dan gajah. Selain mamalia, ada juga beberapa spesies reptil yang vivipar. Salah satu contoh yang menarik adalah ular boa constrictor. Ular ini melahirkan anak-anaknya hidup setelah mengandung mereka di dalam tubuhnya selama beberapa bulan. Proses ini sangat menarik karena ular tidak memiliki kelenjar susu seperti mamalia, tetapi masih mampu memberikan nutrisi yang cukup kepada anak-anaknya. Selain mamalia dan reptil, ada juga beberapa spesies ikan yang vivipar. Salah satu contoh yang menarik adalah hiu. Hiu betina mengandung telur di dalam tubuhnya dan anak-anak hiu berkembang di dalam telur tersebut sebelum akhirnya dilahirkan. Proses ini sangat unik karena hiu betina dapat mengatur suhu dan nutrisi di dalam tubuhnya untuk mendukung perkembangan anak-anaknya. Keajaiban dunia vivipar tidak hanya terbatas pada hewan-hewan besar seperti mamalia, reptil, dan ikan. Ada juga beberapa spesies serangga yang vivipar, seperti beberapa spesies lalat dan kutu. Meskipun ukurannya kecil, proses vivipar pada serangga juga sangat menarik untuk dipelajari. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi keajaiban dunia vivipar. Dari mamalia hingga reptil, ikan, dan serangga, ada begitu banyak spesies yang melahirkan anak hidup. Fenomena ini sangat menarik dan menunjukkan keajaiban alam yang luar biasa. Semoga artikel ini telah memberikan wawasan baru tentang keajaiban dunia vivipar.