Menjamin Kualitas Hidup Pejabat, Strategi Prabowo untuk Wujudkan Pemerintahan Bersih **

** Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, meyakini bahwa pemerintahan yang dipimpinnya dapat terbebas dari korupsi dengan cara menjamin kualitas hidup para pejabat. Dalam pidatonya di Denpasar, Bali, Minggu lalu, Presiden Prabowo menekankan bahwa banyak pihak dari luar negeri yang ingin merusak dan mendorong pejabat Indonesia untuk melakukan korupsi. Namun, ia optimistis hal ini dapat diatasi, meskipun tidak mudah. Presiden Prabowo berpendapat bahwa untuk mencapai pemerintahan yang bersih, diperlukan pendekatan yang rasional dan adil. Ia percaya bahwa dengan menuntut pejabat untuk mencapai prestasi terbaik, maka negara juga harus memberikan penghargaan dan memastikan kualitas hidup mereka terjamin. Sebagai contoh, Presiden Prabowo ingin menjamin kualitas hidup para hakim agar mereka tidak mudah dibeli. Hal ini juga berlaku untuk pejabat-pejabat lainnya. Presiden Prabowo menegaskan bahwa uang rakyat harus digunakan untuk kepentingan rakyat. Ia tidak ingin melihat pejabat yang mengabdi kepada negara hidup dalam kesulitan. Ia mencontohkan tokoh politik di Kalimantan Tengah dan Nusa Tenggara Timur yang dikenalnya. Para pejabat tersebut dikenal berbuat baik selama menjabat, namun setelah lengser, masyarakat mengetahui bahwa mereka tidak memiliki rumah pribadi. Akhirnya, DPRD setempat menyisihkan anggaran dan menggalang dana untuk membelikan mereka rumah sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian mereka. Presiden Prabowo percaya bahwa dengan strategi menjamin kualitas hidup pejabat, Indonesia dapat menunjukkan pemerintahan yang bersih di setiap tingkatan dalam waktu dekat. Ia yakin bahwa pemimpin yang baik akan dikenang karena kebaikannya, seperti pepatah nenek moyang yang mengatakan, "Kalau harimau, meninggal meninggalkan belang. Kalau gajah, meninggal meninggalkan gading. Kalau manusia, meninggal meninggalkan nama." Presiden Prabowo berharap bahwa dengan menjamin kualitas hidup pejabat, mereka dapat fokus pada tugas dan tanggung jawab mereka tanpa tergoda oleh korupsi. Hal ini diharapkan dapat membangun kepercayaan publik terhadap pemerintahan dan menciptakan Indonesia yang lebih baik.