Peristiwa 10 November 1945 di Surabay

Pendahuluan Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya adalah salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia. Pada tanggal tersebut, tentara Sekutu dan NICA mendarat di Surabaya dan mengibarkan bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato. Tindakan ini menyinggung perasaan rakyat dan pejuang Surabaya, yang kemudian melakukan tindakan untuk mengubah bendera tersebut. Latar Belakang Pada tanggal 25 September 1945, tentara Sekutu dan NICA mendarat di Surabaya dan mengibarkan bendera Merah Putih Biru di Hotel Yamato. Tindakan ini merupakan provokasi bagi rakyat dan pejuang Surabaya, karena bendera tersebut mengandung simbol-simbol penjajahan Belanda. Tindakan Rakyat dan Pejuang Surabaya Tindakan ini menyinggung perasaan rakyat dan pejuang Surabaya. Mereka merasa bahwa bendera Merah Putih Biru tersebut merupakan penghinaan terhadap perjuangan mereka untuk meraih kemerdekaan. Sebagai bentuk protes, mereka menyobek bagian warna biru pada bendera Belanda tersebut dan mengibarkannya kembali menjadi bendera Merah Putih. Tindakan ini menunjukkan semangat dan keberanian rakyat Surabaya dalam melawan penjajah. Makna dan Dampak Peristiwa ini memiliki makna yang mendalam bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tindakan rakyat dan pejuang Surabaya untuk mengubah bendera menjadi Merah Putih menunjukkan keberanian dan tekad yang kuat dalam melawan penjajah. Peristiwa ini juga menjadi simbol perlawanan rakyat Surabaya terhadap penjajahan Belanda. Dampaknya terasa luas, karena peristiwa ini menginspirasi perjuangan kemerdekaan di berbagai daerah di Indonesia. Kesimpulan Peristiwa 10 November 1945 di Surabaya adalah contoh nyata dari semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tindakan mereka untuk mengubah bendera menjadi Merah Putih menunjukkan keberanian dan tekad yang kuat. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia dan menginspirasi generasi-generasi selanjutnya untuk terus berjuang demi kemerdekaan dan keadilan.