Menelusuri Jejak Rumusan Pancasila: Perbedaan Pandangan Soekarno dan Mohammad Yamin ##

essays-star 4 (272 suara)

Pendahuluan: Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, merupakan hasil pemikiran para pendiri bangsa. Di antara tokoh yang berperan penting dalam merumuskan Pancasila adalah Ir. Soekarno dan Mr. Mohammad Yamin. Keduanya memiliki pandangan yang berbeda dalam merumuskan dasar negara, yang kemudian melahirkan rumusan Pancasila yang kita kenal saat ini. Perbedaan Pandangan Soekarno dan Mohammad Yamin: * Soekarno: Soekarno menekankan pada konsep "gotong royong" dan "kekeluargaan" sebagai dasar negara. Ia melihat Pancasila sebagai "jalan hidup bangsa Indonesia" yang bersumber dari nilai-nilai luhur budaya bangsa. Rumusan Soekarno lebih fokus pada lima prinsip dasar: Nasionalisme, Internasionalisme, Mufakat, Kesejahteraan, dan Ketuhanan. * Mohammad Yamin: Yamin lebih terinspirasi dari nilai-nilai hukum dan filsafat Barat. Ia merumuskan Pancasila sebagai "dasar negara yang bersifat hukum" dengan lima prinsip: Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Peri Keadilan Sosial. Proses Perumusan Pancasila: Perbedaan pandangan Soekarno dan Yamin tidak menjadi penghalang dalam merumuskan Pancasila. Melalui proses diskusi dan musyawarah yang panjang, akhirnya tercapai kesepakatan mengenai rumusan Pancasila yang mengabungkan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan nilai-nilai universal. Kesimpulan: Perbedaan pandangan Soekarno dan Mohammad Yamin dalam merumuskan Pancasila menunjukkan bahwa proses lahirnya Pancasila merupakan hasil dari pemikiran dan dialog yang dinamis. Perbedaan tersebut justru memperkaya dan memperkuat nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara yang kokoh dan relevan dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Refleksi: Memahami perbedaan pandangan Soekarno dan Yamin dalam merumuskan Pancasila mengingatkan kita akan pentingnya menghargai perbedaan dan membangun dialog yang konstruktif. Pancasila sebagai dasar negara yang lahir dari proses diskusi dan musyawarah, menjadi bukti bahwa kebersamaan dan toleransi adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama.