Aspek Ideologis Administrasi Publik dalam Konteks Negara Berkembang

Administrasi publik sebagai sebuah ilmu dan praktik berhubungan dengan aspek ideologis Negara Pemerintahan Minimalis (NPM). Gerakan NPM paralel dengan gerakan privatasi, yang dikaitkan dengan kecepatan dan bebas hambatan dalam sektor swasta. Sektor swasta cenderung membenci hambatan birokratis, sementara administrasi publik didasarkan pada hukum tertentu untuk menciptakan keteraturan dan keadilan sosial. Namun, ada landasan hukum yang sering tidak sejalan dengan sektor swasta, menciptakan keinginan sektor swasta untuk masuk ke sektor publik. Konsep bebas hambatan merupakan cara bagi sektor swasta untuk masuk ke sektor publik dan mempermudah program pembangunan. Administrasi publik tradisional, yang sering dianggap berbelit-belit, menjadi alasan bagi sektor swasta untuk mencari cara agar dapat berpartisipasi dalam program pembangunan. Dalam konteks negara berkembang, pembangunan sering dikaitkan dengan ketersediaan sumber daya alam. Negara-negara kapitalis dan imperialis seperti Jerman dan Inggris melihat Indonesia sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Konsep bebas hambatan, yang menekankan pada kualitas dan responsivitas teknis, membantu sektor swasta masuk ke sektor publik untuk program pembangunan. Dari perspektif ideologis, NPM dapat dilihat sebagai ideologi paradigma yang licik, dengan agenda tersembunyi untuk menguasai negara berkembang melalui konsep pelayanan yang bermutu. NPM menawarkan cara bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam program pembangunan, yang dapat dianggap sebagai upaya untuk mengoptimalkan sumber daya alam dan mempercepat pembangunan negara. Namun, penting untuk diingat bahwa konteks ideologis NPM harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Dalam konteks negara berkembang, penting untuk memastikan bahwa kebebasan hambatan tidak mengorbankan keteraturan dan keadilan sosial. Selain itu, penting untuk memastikan bahwa partisipasi sektor swasta dalam program pembangunan tidak hanya menguntungkan sektor swasta itu sendiri, tetapi juga masyarakat dan negara secara keseluruhan. Dalam kesimpulan, aspek ideologis administrasi publik dalam konteks negara berkembang menekankan pada pentingnya keteraturan, keadilan sosial, dan partisipasi sektor swasta dalam program pembangunan. Konsep bebas hambatan menawarkan cara bagi sektor swasta untuk berpartisipasi dalam program pembangunan, tetapi harus dipertimbangkan dengan hati-hati untuk memastikan bahwa keteraturan dan keadilan sosial tidak mengorbankan.