Peran Puisi dalam Membangun Karakter dan Moral Siswa di Era Kurikulum Merdeka

Puisi, dengan segala keindahan bahasa dan kekuatan maknanya, memiliki peran yang tak tergantikan dalam membangun karakter dan moral siswa di era Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini, yang mengedepankan pembelajaran holistik dan berpusat pada siswa, membuka peluang luas bagi integrasi puisi dalam proses pendidikan.

Menumbuhkan Budi Pekerti Luhur Melalui Puisi

Puisi, sebagai karya sastra yang kaya akan nilai-nilai luhur, dapat menjadi cermin bagi siswa untuk memahami dan menginternalisasi budi pekerti yang baik. Sajak-sajak tentang kasih sayang, kejujuran, dan tanggung jawab, jika disajikan dengan tepat, akan meresap ke dalam relung hati siswa, membentuk karakter yang berintegritas. Penghayatan terhadap puisi akan menumbuhkan empati dan kepedulian terhadap sesama, nilai-nilai yang esensial dalam membangun moral yang kuat.

Memperkuat Nilai-nilai Pancasila dalam Jiwa Siswa

Puisi memiliki potensi besar untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam jiwa siswa. Sajak-sajak yang sarat akan pesan persatuan, keadilan, dan kerakyatan akan mengukuhkan rasa cinta tanah air dan semangat gotong royong. Melalui puisi, siswa diajak untuk merenungkan makna di balik setiap sila Pancasila dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengembangkan Keterampilan Berbahasa dan Literasi

Pembelajaran puisi tidak hanya bermanfaat untuk pembentukan karakter, tetapi juga memiliki andil besar dalam mengembangkan keterampilan berbahasa dan literasi siswa. Melalui analisis puisi, siswa akan diperkaya dengan diksi, majas, dan rima, yang akan meningkatkan kemampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif. Kemampuan literasi, khususnya dalam memahami dan mengapresiasi karya sastra, juga akan terasah melalui interaksi dengan puisi.

Menumbuhkan Kreativitas dan Rasa Percaya Diri

Puisi memberikan ruang bagi siswa untuk mengekspresikan diri secara kreatif. Menulis puisi, meskipun sederhana, akan merangsang imajinasi dan mendorong siswa untuk menuangkan ide, gagasan, dan emosi mereka dalam bentuk karya seni. Proses kreatif ini akan berdampak positif pada rasa percaya diri siswa, memberikan mereka keberanian untuk bersuara dan menunjukkan potensi diri.

Puisi, dengan segala keunikan dan kedalaman maknanya, merupakan aset berharga dalam membangun karakter dan moral siswa di era Kurikulum Merdeka. Integrasi puisi dalam pembelajaran akan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas intelektual, tetapi juga berkarakter kuat, bermoral luhur, dan berjiwa Pancasila.