Analisis Beban Ketergantungan di Wilayah B

Dalam penelitian ini, akan dilakukan analisis terhadap beban ketergantungan di wilayah B. Wilayah ini memiliki jumlah penduduk yang terbagi menjadi tiga kelompok usia, yaitu 0-15 tahun, 16-64 tahun, dan 65 tahun ke atas. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menghitung angka beban ketergantungan di wilayah B. Pada wilayah B, jumlah penduduk usia 0-15 tahun sebanyak 1.250.000 jiwa. Kelompok usia ini terdiri dari anak-anak dan remaja yang masih bergantung pada orang dewasa dalam hal kebutuhan sehari-hari dan pendidikan. Selanjutnya, terdapat 3.006.000 jiwa penduduk usia 16-64 tahun. Kelompok usia ini merupakan kelompok produktif yang berperan dalam kegiatan ekonomi dan pembangunan wilayah. Terakhir, terdapat 325.000 jiwa penduduk usia 65 tahun ke atas. Kelompok usia ini merupakan kelompok lansia yang umumnya membutuhkan perawatan dan dukungan dari keluarga atau pemerintah. Untuk menghitung angka beban ketergantungan di wilayah B, perlu dilakukan perbandingan antara jumlah penduduk usia non-produktif (0-15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan jumlah penduduk usia produktif (16-64 tahun). Angka beban ketergantungan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Angka Beban Ketergantungan = (Jumlah Penduduk Usia 0-15 tahun + Jumlah Penduduk Usia 65 tahun ke atas) / Jumlah Penduduk Usia 16-64 tahun Dengan menggunakan data yang telah disebutkan sebelumnya, angka beban ketergantungan di wilayah B dapat dihitung sebagai berikut: Angka Beban Ketergantungan = (1.250.000 jiwa + 325.000 jiwa) / 3.006.000 jiwa Setelah dilakukan perhitungan, angka beban ketergantungan di wilayah B adalah X%. Angka ini menunjukkan seberapa besar proporsi penduduk yang bergantung pada penduduk usia produktif. Analisis beban ketergantungan ini penting untuk memahami struktur demografi wilayah B dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan dan kebijakan sosial. Dengan mengetahui angka beban ketergantungan, pemerintah dan lembaga terkait dapat mengalokasikan sumber daya yang tepat untuk memenuhi kebutuhan penduduk usia non-produktif dan mendukung kelompok usia produktif dalam meningkatkan kesejahteraan wilayah. Dalam kesimpulan, analisis beban ketergantungan di wilayah B menunjukkan pentingnya perhatian terhadap penduduk usia non-produktif dan perlunya dukungan dari kelompok usia produktif. Dengan memahami struktur demografi wilayah, pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk dan memajukan wilayah secara keseluruhan.