Pembagian Waris dalam Hukum Waris Inggris

Dalam konteks pembagian waris dari Alexander Thomson, yang memiliki anak dari perkawinannya dengan perempuan Indonesia dan permohonan waris Alexander Thomson yang diajukan oleh keponakannya, hukum waris Inggris menjadi relevan. Hukum asing mengacu pada hukum yang berlaku di negara lain atau di negara asing yang berada di luar wilayah. Dalam hal ini, hukum asing yang berlaku adalah hukum waris Inggris. Menurut Professor Sudargo Gautama, penting untuk mempertimbangkan dan mengembangkan penelitian terkait hukum asing, termasuk hukum waris, di Indonesia. Dalam menerapkan hukum asing, perlu memperhatikan tidak hanya hukum tertulis, tetapi juga hukum tidak tertulis, kebiasaan, atau hukum adat yang berlaku di negara terkait. Selain itu, yurisprudensi dan doktrin yang dikembangkan oleh para sarjana di negara terkait juga harus dipertimbangkan. Dalam kasus ini, jika hukum asal negara terkait memperbolehkan hakim untuk mengacu pada hukum asing, hakim yang menyelesaikan perkara dapat menggunakan hukum waris Inggris. Seorang ahli hukum harus memahami dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang kekuatan dan kelemahan hukum asing ini. Dalam hal ini, konsultasi dengan ahli hukum atau pakar hukum dapat membantu dalam memberikan panduan dan saran yang tepat dalam pembagian waris. Dalam kesimpulan, dalam kasus pembagian waris dari Alexander Thomson, hukum waris Inggris menjadi relevan. Hukum asing, termasuk hukum waris, harus diterapkan dengan memperhatikan hukum tertulis dan tidak tertulis, kebiasaan, hukum adat, yurisprudensi, dan doktrin yang berlaku di negara terkait. Ahli hukum harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang hukum asing ini untuk memberikan panduan yang akurat dalam pembagian waris.