Riya dan Sumah: Dua Penyakit Hati yang Merusak Amal **

Riya dan sumah adalah dua penyakit hati yang berbahaya bagi kehidupan manusia, terutama terhadap keberadaan amal baik yang telah dilakukan. Keduanya memiliki kesamaan dalam merusak nilai ibadah dan amal, namun terdapat perbedaan mendasar yang perlu dipahami. Riya adalah perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian, sanjungan, atau pengakuan dari manusia. Orang yang terjangkiti riya akan merasa bangga dengan amalnya dan ingin agar orang lain tahu bahwa dia telah beramal. Akibatnya, niat ikhlas dalam beribadah menjadi ternodai dan pahala yang seharusnya didapat menjadi sirna. Sumah adalah perbuatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menonjolkan diri dan merasa lebih baik daripada orang lain. Orang yang terjangkiti sumah akan merasa rendah hati dan menganggap amalnya lebih baik daripada amal orang lain. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya rasa sombong dan angkuh, serta menjauhkan diri dari rasa syukur dan rendah hati. Perbedaan mendasar antara riya dan sumah terletak pada tujuan dan sikap pelakunya. Riya bertujuan untuk mendapatkan pengakuan dari manusia, sedangkan sumah bertujuan untuk menonjolkan diri dan merasa lebih baik. Riya cenderung bersifat terbuka dan ingin diketahui orang lain, sedangkan sumah cenderung bersifat tersembunyi dan hanya diketahui oleh dirinya sendiri. Dampak dari riya dan sumah terhadap amal sangatlah besar. Amal yang terkontaminasi riya dan sumah tidak akan diterima oleh Allah SWT. Hal ini karena Allah SWT hanya menerima amal yang ikhlas dan dilakukan semata-mata untuk mencari ridho-Nya. Sebagai seorang pelajar, kita harus senantiasa berhati-hati dan waspada terhadap penyakit hati ini. Kita harus berusaha untuk menanamkan niat ikhlas dalam setiap amal yang kita lakukan. Kita juga harus menghindari sikap sombong dan angkuh, serta selalu berusaha untuk rendah hati dan bersyukur atas nikmat yang telah Allah SWT berikan. Kesimpulan:** Riya dan sumah adalah penyakit hati yang berbahaya dan dapat merusak nilai amal. Kita harus senantiasa berjuang untuk menjauhi kedua penyakit ini dan berusaha untuk menanamkan niat ikhlas dalam setiap amal yang kita lakukan. Dengan demikian, amal kita akan diterima oleh Allah SWT dan menjadi bekal kita di akhirat kelak.