Hidupku, Tanpamu, Berat **

Senja menyapa dengan warna jingga yang memudar, meninggalkan langit biru yang hampa. Di teras rumah, seorang gadis muda bernama Rara duduk termenung, matanya menatap kosong ke arah cakrawala. Di tangannya, sebuah buku puisi terbuka di halaman yang bertuliskan "Hidupku, Tanpamu, Berat". Puisi itu, yang ditulis oleh kekasihnya, Arga, menjadi pengingat akan cinta yang telah pergi. "Hidupku, tanpamu, berat..." Rara mengulang lirik puisi itu pelan, air matanya menetes membasahi pipinya. Arga, kekasihnya, telah pergi meninggalkan dirinya untuk mengejar mimpi di kota besar. Janji untuk kembali setelah meraih kesuksesan menjadi satu-satunya pegangan Rara untuk bertahan. Hari demi hari berlalu, Rara menanti kepulangan Arga. Ia mengisi hari-harinya dengan membaca puisi-puisi Arga, berharap dapat merasakan kehadirannya melalui kata-kata yang terukir di sana. Namun, semakin lama waktu berlalu, semakin berat beban yang dirasakan Rara. Rasa rindu yang tak tertahankan menggerogoti hatinya. Suatu malam, Rara terbangun dari tidurnya. Ia teringat akan sebuah janji yang pernah dibuat Arga. Arga berjanji akan menanam pohon di halaman rumahnya sebagai simbol cinta mereka. Rara pun bergegas keluar rumah dan menuju halaman belakang. Di sana, ia menemukan sebuah pohon kecil yang tumbuh dengan subur. Pohon itu adalah bukti cinta Arga yang tak terlupakan. Rara memeluk pohon itu erat-erat, air matanya kembali mengalir. Ia menyadari bahwa cinta Arga tetap ada, meskipun Arga telah pergi. Pohon itu menjadi simbol harapan dan pengingat bahwa cinta sejati tak akan pernah mati. Rara berjanji akan merawat pohon itu dengan penuh kasih sayang, sebagai bukti cintanya kepada Arga. "Hidupku, tanpamu, berat..." Rara kembali mengulang lirik puisi itu, namun kali ini dengan nada yang lebih tenang. Ia menyadari bahwa hidup memang berat, namun cinta akan selalu menjadi sumber kekuatan. Rara akan terus mencintai Arga, dan ia akan terus menantikan kepulangannya. Pesan:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa cinta sejati tak akan pernah mati, meskipun jarak dan waktu memisahkan. Cinta akan selalu menjadi sumber kekuatan dan harapan, bahkan di saat-saat terberat.