Sengketa Wilayah di Sepanjang Perbatasan India-Tiongkok

Sengketa wilayah telah menjadi sumber ketegangan yang terus ada antara India dan Tiongkok selama beberapa dekade. Kedua negara dengan kekuatan besar di Asia ini memiliki klaim yang tumpang tindih di sepanjang perbatasan mereka yang luas, yang menyebabkan ketidakpercayaan dan konfrontasi militer.

Akar Sejarah Sengketa Perbatasan

Akar sengketa perbatasan dapat ditelusuri kembali ke awal abad ke-20, ketika kekuatan kolonial Inggris dan Tiongkok menandai perbatasan yang tidak jelas antara India yang dikuasai Inggris dan Tibet. Setelah kemerdekaan India pada tahun 1947 dan aneksasi Tibet oleh Tiongkok pada tahun 1950, sengketa perbatasan muncul kembali. Tiongkok menolak Garis McMahon, yang ditetapkan oleh Inggris pada tahun 1914 sebagai demarkasi antara India dan Tibet, dan mengklaim wilayah yang luas di timur laut India, yang dikenal sebagai Arunachal Pradesh. Tiongkok juga mengklaim wilayah Aksai Chin di barat laut India, yang berada di bawah kendali Tiongkok sejak Perang Tiongkok-India tahun 1962.

Titik Nyala Utama di Sepanjang Perbatasan

Perbatasan India-Tiongkok memiliki beberapa titik nyala yang menjadi saksi bentrokan dan ketegangan militer. Sektor timur, yang meliputi Arunachal Pradesh, sangat diperebutkan. Tiongkok mengklaim seluruh negara bagian itu sebagai bagian dari Tibet Selatan dan telah meningkatkan aktivitas militernya di wilayah tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Lembah Galwan, yang terletak di sektor barat di wilayah Ladakh, menyaksikan bentrokan mematikan antara kedua pasukan pada tahun 2020. Bentrokan itu, yang menewaskan tentara di kedua belah pihak, adalah yang paling mematikan dalam beberapa dekade dan meningkatkan ketegangan militer antara India dan Tiongkok secara signifikan.

Implikasi Geopolitik dari Sengketa Wilayah

Sengketa wilayah antara India dan Tiongkok memiliki implikasi geopolitik yang luas. Persaingan antara kedua negara untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Indo-Pasifik telah meningkat, dan sengketa perbatasan menjadi titik ketegangan utama. Kedua negara telah meningkatkan kehadiran militer mereka di sepanjang perbatasan, yang menyebabkan peningkatan militerisasi dan risiko eskalasi. Sengketa tersebut juga telah menghambat kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral, karena kedua negara tetap curiga terhadap niat satu sama lain.

Upaya untuk Menyelesaikan Sengketa

Meskipun ada ketegangan yang sedang berlangsung, India dan Tiongkok telah melakukan beberapa upaya untuk menyelesaikan sengketa perbatasan melalui dialog diplomatik. Kedua negara telah membentuk mekanisme untuk mengelola dan menyelesaikan perselisihan perbatasan, seperti Mekanisme Kerja untuk Konsultasi dan Koordinasi Urusan Perbatasan India-Tiongkok (WMCC). Namun, kemajuan dalam pembicaraan ini terbatas, dan solusi yang saling diterima untuk sengketa perbatasan tetap sulit dipahami.

Sengketa wilayah antara India dan Tiongkok merupakan tantangan yang kompleks dan terus ada bagi kedua negara. Sejarah sengketa, titik nyala utama, dan implikasi geopolitik menyoroti pentingnya menemukan solusi damai. Sementara dialog dan diplomasi tetap penting, kedua negara harus memprioritaskan pembangunan kepercayaan, pengelolaan ketegangan, dan pencarian solusi yang saling menguntungkan untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di sepanjang perbatasan. Kegagalan untuk melakukannya dapat memiliki konsekuensi yang parah bagi kedua negara dan bagi kawasan yang lebih luas.