Kado Tahun Baru 2014 dari Pertamina: Sebuah Kritik terhadap Kebijakan Energi Nasional **

Tahun 2014, Pertamina meluncurkan program "Kado Tahun Baru" yang menawarkan diskon BBM bagi masyarakat. Program ini disambut baik oleh sebagian masyarakat, namun di sisi lain, menuai kritik dari berbagai kalangan. Artikel ini akan membahas secara kritis program "Kado Tahun Baru" dari Pertamina, dengan fokus pada dampaknya terhadap kebijakan energi nasional. Kritik terhadap Program "Kado Tahun Baru": * Diskon BBM sebagai solusi jangka pendek: Program diskon BBM hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah fundamental dalam sektor energi. Diskon BBM hanya meringankan beban masyarakat dalam jangka pendek, namun tidak mendorong efisiensi penggunaan energi dan pengembangan sumber energi terbarukan. * Dampak negatif terhadap subsidi BBM: Program diskon BBM dapat meningkatkan beban subsidi BBM yang sudah besar. Hal ini dapat membebani APBN dan mengurangi dana yang dapat dialokasikan untuk sektor lain yang lebih penting. * Tidak mendorong efisiensi energi: Program diskon BBM tidak mendorong masyarakat untuk menggunakan energi secara efisien. Masyarakat cenderung lebih boros dalam menggunakan BBM karena harga yang lebih murah. * Melemahkan upaya pengembangan energi terbarukan: Program diskon BBM dapat melemahkan upaya pengembangan energi terbarukan. Masyarakat cenderung lebih memilih BBM karena harganya lebih murah, sehingga mengurangi minat terhadap energi terbarukan. Implikasi terhadap Kebijakan Energi Nasional: Program "Kado Tahun Baru" dari Pertamina menunjukkan bahwa kebijakan energi nasional masih berfokus pada BBM sebagai sumber energi utama. Hal ini tidak sejalan dengan upaya untuk mengurangi ketergantungan pada BBM dan mengembangkan sumber energi terbarukan. Kesimpulan: Program "Kado Tahun Baru" dari Pertamina, meskipun disambut baik oleh sebagian masyarakat, memiliki dampak negatif terhadap kebijakan energi nasional. Program ini hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah fundamental dalam sektor energi. Pemerintah perlu fokus pada kebijakan energi yang berkelanjutan, yang mendorong efisiensi energi dan pengembangan sumber energi terbarukan. Wawasan:** Kritik terhadap program "Kado Tahun Baru" dari Pertamina bukan berarti menolak bantuan kepada masyarakat. Namun, bantuan tersebut harus diiringi dengan upaya untuk membangun sistem energi yang lebih berkelanjutan dan efisien.