Keefektifan Model Pembelajaran Talking Stick dalam Meningkatkan Partisipasi Sisw

Model pembelajaran Talking Stick telah menjadi salah satu strategi yang populer dalam proses belajar mengajar. Dalam model ini, siswa aktif terlibat dalam pembelajaran dengan bantuan tongkat. Siswa yang memegang tongkat memiliki kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari guru setelah mereka mempelajari materi pokoknya (Sayekti et al., 2019). Model pembelajaran Talking Stick memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa. Pertama, dengan menggunakan tongkat sebagai alat komunikasi, model ini memberikan kesempatan yang adil bagi setiap siswa untuk berbicara dan berkontribusi dalam kelas. Hal ini membantu mengatasi masalah dominasi suara oleh beberapa siswa yang sering terjadi dalam pembelajaran konvensional. Selain itu, model ini juga mendorong siswa untuk aktif dalam mempelajari materi. Dengan memegang tongkat, siswa merasa memiliki tanggung jawab untuk memahami dan menguasai materi sehingga mereka dapat menjawab pertanyaan dengan percaya diri. Hal ini membantu meningkatkan motivasi belajar siswa dan mengurangi rasa malu atau takut untuk berbicara di depan kelas. Selain itu, model pembelajaran Talking Stick juga membangun keterampilan komunikasi siswa. Dalam proses menjawab pertanyaan, siswa harus mengorganisir pikiran mereka dan menyampaikan jawaban mereka dengan jelas dan terstruktur. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan berbicara dan berpikir kritis siswa. Namun, meskipun memiliki banyak keunggulan, model pembelajaran Talking Stick juga memiliki beberapa kelemahan. Pertama, model ini membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses pembelajaran karena setiap siswa harus diberi kesempatan untuk memegang tongkat dan menjawab pertanyaan. Hal ini dapat mengurangi efisiensi waktu dalam mengcover materi pembelajaran. Selain itu, model ini juga membutuhkan keterampilan pengelolaan kelas yang baik dari guru. Guru harus dapat mengatur giliran siswa dengan adil dan mengelola waktu dengan baik agar semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi. Jika tidak, model ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan ketidakpuasan siswa. Dalam kesimpulannya, model pembelajaran Talking Stick adalah strategi yang efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar. Model ini memberikan kesempatan yang adil bagi setiap siswa untuk berbicara dan berkontribusi dalam kelas, meningkatkan motivasi belajar siswa, dan membangun keterampilan komunikasi. Namun, model ini juga membutuhkan waktu yang lebih lama dan keterampilan pengelolaan kelas yang baik dari guru. Oleh karena itu, guru perlu mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan model ini sebelum menerapkannya dalam pembelajaran.