Manfaat Perdagangan Bebas dalam Kebijakan Ekonomi AS

Pendahuluan: Perdagangan bebas adalah prinsip fundamental dalam kebijakan ekonomi AS. Namun, ada tekanan untuk mengadopsi kebijakan proteksionis karena defisit perdagangan yang terus-menerus. Pemerintah AS telah mengesahkan UU Perdagangan yang proteksionis untuk menekan negara-negara mitra dagangnya. Bagian: Latar Belakang: Defisit perdagangan AS menjadi perhatian utama dalam kebijakan ekonomi. Meskipun perdagangan bebas telah menjadi prinsip fundamental, defisit yang terus-menerus dan semakin membesar telah memicu tekanan dari masyarakat industri dalam negeri dan politisi nasional untuk mengadopsi kebijakan proteksionis. Mereka berharap agar pemerintah AS dapat menekan negara-negara mitra dagangnya untuk membuka pasar secara luas dan menghapus hambatan-hambatan impor yang diberlakukan. UU Perdagangan: Sebagai respons terhadap tekanan tersebut, pemerintah AS akhirnya mengesahkan UU Perdagangan yang proteksionis pada tanggal 23 Agustus 1988. UU ini memberikan pemerintah AS senjata proteksionisme dengan azas resiprositas untuk menentang proteksionisme yang dilakukan oleh negara-negara mitra dagangnya. Dengan UU Perdagangan ini, pemerintah AS dapat memberlakukan sanksi proteksionis terhadap negara-negara yang melakukan praktek perdagangan yang tidak adil. Sanksi Proteksionis: Melalui UU Perdagangan, pemerintah AS bertujuan untuk menciptakan perdagangan yang adil dengan negara-negara mitra dagangnya. Sanksi proteksionis akan diberlakukan terhadap negara-negara yang melakukan praktek perdagangan yang tidak jujur. Dengan demikian, pemerintah AS berharap dapat menciptakan "fair trade" dalam perdagangan internasional. Kesimpulan: UU Perdagangan AS merupakan langkah yang diambil pemerintah AS untuk menanggapi tekanan dari masyarakat industri dalam negeri dan politisi nasional terkait defisit perdagangan yang terus-menerus. Dengan mengesahkan UU Perdagangan yang proteksionis, pemerintah AS berharap dapat menciptakan perdagangan yang adil dengan negara-negara mitra dagangnya.