Aspek Kebahasaan dalam Penulisan Artikel Ilmiah

Dalam penulisan artikel ilmiah, terdapat beberapa aspek kebahasaan yang perlu diperhatikan. Salah satu aspek penting adalah penggunaan kata kajian. Kata kajian adalah kata atau istilah yang khusus digunakan dalam bidang tertentu dan jarang digunakan oleh masyarakat umum. Kata-kata kajian ini biasanya hanya digunakan dalam lingkungan akademis, profesi, hukum, dan sebagainya. Sebagai contoh, kata "kriminal" merupakan kata kajian dalam bidang hukum/kepolisian, namun dalam bahasa populer masyarakat umum, kata tersebut dikenal sebagai "tindak kejahatan". Selain itu, dalam penulisan artikel ilmiah, penting untuk menggunakan ragam bahasa resmi dengan ejaan yang baku. Hal ini bertujuan agar artikel memiliki keberlanjutan dan kredibilitas yang tinggi. Artikel ilmiah juga biasanya terdiri dari beberapa bagian, seperti judul, abstrak, dan sebagainya. Bagian-bagian ini membantu pembaca untuk memahami isi artikel dengan lebih baik. Meskipun ada perbedaan antara artikel penelitian dan artikel bukan penelitian, baik jenis artikel tersebut harus tetap memenuhi aspek-aspek kebahasaan yang telah disebutkan. Artikel penelitian merupakan artikel yang berisi hasil penelitian dan biasanya dimuat dalam jurnal ilmiah. Artikel jenis ini menggunakan metode penulisan ilmiah yang khusus dan memuat bagian-bagian subjudul yang relevan dengan penelitian tersebut. Sedangkan artikel bukan penelitian mencakup semua jenis artikel yang tidak berisi hasil penelitian. Artikel jenis ini hanya berisi bagian-bagian pokok saja tanpa bagian-bagian subjudul yang terlalu rinci. Dalam penulisan artikel, penting untuk menghindari pengulangan dalam desain paragraf dan memastikan koherensi antara paragraf. Hal ini akan membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran dengan lebih baik. Pada bagian akhir dari alur pemikiran, penulis juga dapat menyampaikan ekspresi emosi atau wawasan yang mencerahkan untuk memberikan kesan yang positif kepada pembaca. Dengan memperhatikan aspek-aspek kebahasaan ini, penulisan artikel ilmiah dapat menjadi lebih efektif dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.