Teori Stewardship dan Kinerja Organisasi: Sebuah Studi Kasus

Teori stewardship memandang manajer sebagai penjaga yang bertanggung jawab dan tepercaya yang bekerja untuk kepentingan terbaik organisasi. Berbeda dengan teori keagenan, yang mengasumsikan bahwa manajer pada dasarnya dimotivasi oleh kepentingan pribadi, teori stewardship berpendapat bahwa manajer termotivasi secara intrinsik untuk bertindak demi kepentingan organisasi. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa manajer memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap organisasi dan para pemangku kepentingannya.

Prinsip-prinsip Teori Stewardship

Teori stewardship didasarkan pada beberapa prinsip utama. Pertama, ia menekankan pentingnya kepercayaan dan pemberdayaan. Organisasi yang menganut teori stewardship percaya untuk memberi manajer mereka otonomi dan fleksibilitas untuk membuat keputusan yang mereka yakini sebagai kepentingan terbaik organisasi. Kedua, teori stewardship menekankan pentingnya penyelarasan. Organisasi stewardship berusaha untuk menyelaraskan tujuan manajer mereka dengan tujuan organisasi, seringkali melalui mekanisme seperti pembagian keuntungan atau kepemilikan saham karyawan. Ketiga, teori stewardship mengakui pentingnya akuntabilitas. Sementara manajer diberi otonomi yang signifikan, mereka juga diharapkan untuk bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan mereka.

Penerapan Teori Stewardship dalam Organisasi

Teori stewardship dapat diterapkan dalam organisasi melalui berbagai mekanisme. Salah satu mekanismenya adalah melalui desain struktur organisasi. Organisasi stewardship seringkali memiliki struktur yang lebih datar dan terdesentralisasi yang memberi manajer lebih banyak otonomi dan fleksibilitas. Mekanisme lainnya adalah melalui praktik manajemen sumber daya manusia. Organisasi stewardship dapat menggunakan praktik seperti perekrutan dan seleksi berbasis nilai, program pelatihan dan pengembangan, dan sistem penghargaan dan pengakuan untuk mempromosikan perilaku stewardship di antara manajer mereka.

Studi Kasus: Penerapan Teori Stewardship

Sebuah studi kasus yang menarik tentang teori stewardship dalam tindakan dapat ditemukan di perusahaan perangkat lunak SAS Institute. SAS Institute dikenal dengan budaya stewardship yang kuat, yang dikaitkan dengan kinerja organisasinya yang luar biasa. Perusahaan ini memiliki tingkat retensi karyawan yang sangat rendah, dan secara konsisten mendapat peringkat sebagai salah satu tempat kerja terbaik di dunia. Budaya stewardship SAS Institute terbukti dalam berbagai praktiknya, termasuk struktur organisasinya yang datar, fokusnya yang kuat pada pelatihan dan pengembangan karyawan, dan sistem penghargaan dan pengakuannya yang murah hati.

Hubungan antara Teori Stewardship dan Kinerja Organisasi

Sejumlah penelitian telah menyelidiki hubungan antara teori stewardship dan kinerja organisasi. Secara umum, penelitian ini menunjukkan bahwa organisasi yang menganut prinsip-prinsip stewardship cenderung berkinerja lebih baik daripada organisasi yang tidak. Misalnya, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Business Ethics menemukan bahwa perusahaan dengan budaya stewardship yang kuat memiliki kinerja keuangan yang lebih tinggi daripada perusahaan dengan budaya stewardship yang lemah.

Kesimpulan

Teori stewardship memberikan perspektif yang berharga tentang hubungan antara manajer dan organisasi. Dengan menekankan pentingnya kepercayaan, pemberdayaan, penyelarasan, dan akuntabilitas, teori stewardship menawarkan kerangka kerja untuk menciptakan organisasi yang lebih etis dan efektif. Studi kasus SAS Institute menunjukkan bahwa teori stewardship dapat diterapkan dalam praktik dan bahwa hal itu dapat mengarah pada hasil yang positif bagi organisasi dan karyawannya. Seiring organisasi terus menghadapi tantangan kompleks di lingkungan global yang berubah dengan cepat, teori stewardship kemungkinan akan menjadi semakin relevan di tahun-tahun mendatang.